Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Turki Ancam UE Tolak Setop Migran

17/3/2017 10:45
Turki Ancam UE  Tolak Setop Migran
(AFP/LOUISA GOULIAMAKI)

Hubungan Turki dan Uni Eropa (UE) terus memanas yang dipicu larangan pejabat Turki menggelar kampanye referendum di dua negara anggota UE, Jerman, dan Belanda. Terakhir, Turki mengancam akan membatalkan kesepakatan untuk menghentikan arus migran ke UE.

Berdasarkan kesepakatan mig­ran antara UE-Turki pada Maret 2016, Ankara sepakat untuk memperketat perbatasan maritim dan juga memecah jaringan perdagangan manusia yang telah membantu migran untuk menyeberang Laut Aegea menuju Yunani.

Selain itu, Ankara juga diharapkan menampung para migran yang telah mendarat di pulau-pulau Yunani sebagai upaya pencegah krisis migran di benua Eropa.

Namun, Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki, Mevlut Cavusoglu, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi, 24 TV, Rabu (15/3), Turki siap untuk keluar dari kesepakatan tersebut.

“Kami bisa menghentikannya (kesepakatan) secara sepihak. Kami belum memberi tahu rekan-rekan UE kami, semua ini ada di tangan kami,” ujarnya.

Cavusoglu mengecam UE karena tidak mengizinkan warga Turki mendapatkan perjalanan yang bebas visa, sebuah insentif yang dijanjikan UE kepada Turki dalam perjanjian migran. Turki, menurut Cavusoglu, tidak lagi menerapkan bagian penting kesepakatan tersebut.

“Sekarang kami tidak mengimplementasikan kesepakatan karena tidak adanya perjalanan bebas visa,” ujar Cavusoglu.

Sebelumnya, kesepakatan ini telah dipuji untuk mencegah terulangnya gelombang migran ke Eropa pada 2015 yang kerap dimanfaatkan kelompok sayap kanan untuk meraih dukungan rakyat.

Menanggapi ancaman itu, UE mengharapkan Turki menghormati kesepakatan tersebut. “Ini kesepakatan kepercayaan bersama. Dan kami harap kedua pihak memenuhi komitmen ma­sing-masing,” ujar juru bicara UE Margaritis Schinas.

Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, juga mengatakan ‘semangat fasisme’ telah merajalela di Eropa. Tu­dingan Erdogan ini menjadi serangan terbaru dalam serangkaian perang kata antara politisi kedua pihak.

“Semangat fasisme tengah berjalan liar di jalanan Eropa,” ujar Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi, Rabu (15/3).

“Eropa sedang tenggelam ke dalam ketakutannya sendiri, Turkifobia memuncak, Islamofobia memuncak. Mereka (Eropa) bahkan takut pada migran yang bernaung di sana,” ujar Erdogan.

Selain itu, Erdogan juga kembali menuduh Belanda telah membantai 8.000 muslim Bosnia di Srebrenica. (AFP/Ihs/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya