Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Korut Tuding AS dan Korsel soal Jong-nam

15/3/2017 08:18
Korut Tuding AS dan Korsel soal Jong-nam
(Wakil Duta Besar Korut untuk PBB, Kim In-ryong--AFP/Getty Images/Drew Angerer)

KORUT Utara (Korut) mengalihkan tuduhan pelaku pembunuhan saudara tiri pemimpin negeri itu, Kim Jong-un, pada Amerika Serikat dan Korea Selatan. Pyongyang menuding pembunuhan itu merupakan ulah kedua sekutu tersebut untuk mencoreng citra negerinya.

Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Korut tersebut, tewas setelah disemprot senyawa beracun oleh dua perempuan di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Februari lalu. Selama ini Korut dituding sebagai dalang pembunuhan tersebut meski mereka telah menyangkalnya.

“Dari A sampai Z, ini produk gerakan ceroboh otoritas Amerika Serikat dan Korea Selatan. Mereka mencoba mencoreng citra Korut dan menghancurkan sistem sosialnya,” tegas Wakil Duta Besar Korut untuk PBB, Kim In-ryong.

In-ryong menambahkan AS ialah salah satu dari segelintir negara yang mampu memproduksi racun saraf VX yang digunakan untuk membunuh Jong-nam. Negeri adidaya itu menimbun racun tersebut di Korsel yang dapat menyuplai bahan kimia mematikan itu untuk membunuh Jong-nam.

Menurut In-ryong, identitas korban pembunuhan itu belum jelas, tapi AS dan Korsel telah menyalahkan negerinya. Pemerintah Malaysia telah mengidentifikasi jenazah tersebut sebagai Kim Jong-nam meski paspornya bertuliskan Kim Chol.

In-ryong mempertanyakan pelaku yang memberikan racun masih hidup. Padahal, jika dihirup sedikit saja, racun itu bisa berakibat fatal.

Dia menuding AS menggunakan segala cara untuk mendo­rong provokasi perang nuklir dengan Korut. DPRK, kata dia, akan meresponsnya dengan meningkatkan pertahanan dan kapabilitas nuklir untuk mencegah serangan.

Pernyataan itu dikeluarkan In-ryong di markas PBB di New York, AS, setelah DPRK memboikot pertemuan Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, yang ditangani penyidik khusus HAM untuk negeri di timur laut Asia yang tertutup itu, Tomas Ojea Quintana.

Pembunuhan Jong-nam juga telah memicu ketegangan antara Malaysia dan Korut. Karena ketegangan itu, Malaysia akan mendeportasi 50 warga Korut dengan visa kerja kedaluwarsa. (AP/Ire/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya