Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
KEPOLISIAN Republik Indonesia dan Afghanistan menyepakati kerja sama penanggulangan terorisme dan ekstremisme dalam bentuk pertukaran informasi intelijen dan pelatihan anggota polisi Afganistan di Indonesia.
Kesepakatan kerja sama itu ditandatangani Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Syafruddin dan Kepala Kepolisian Afghanistan Jenderal Abdul Rahman di Dhaka, Bangladesh, kemarin. Kesepakatan ditandatangani di sela-sela konferensi kepala polisi se-Asia Selatan dan negara sekitarnya yang digelar Interpol dan polisi Bangladesh pada 12-14 Maret.
Pertemuan yang diikuti 21 perwakilan negara Asia Selatan itu membahas soal terorisme, pembatasan gerakan ekstremisme, dan kejahatan antarnegara.
Pada kesempatan itu, Syafruddin menyebutkan teroris Indonesia mayoritas ‘jebolan’ Afghanistan. “Banyak pelaku terorisme yang senior berlatih dan belajar di Afghanistan,” kata Syafruddin dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Syafruddin kemudian menuturkan Polri berhasil memerangi terorisme di Tanah Air serta menangkap dan merehabilitasi sebagian teroris. Jenderal polisi berbintang tiga itu menyatakan Afghanistan memiliki catatan sejarah panjang bagi Indonesia terkait dengan teroris mulai Mujahidin hingga Al-Qaeda sehingga Polri perlu berkomunikasi dengan pemerintah Afghanistan.
Di lain pihak, Jenderal Abdul Rahman menilai kerja sama dengan Indonesia sangat penting untuk penanganan terorisme. “Afghanistan meminta kepada Indonesia untuk bantuan penanganan masalah terorisme dalam hal pemberian informasi dan pelatihan perwira polisi Afganistan ke Indonesia,” tutur Abdul Rahman.
Selain dengan kepala kepolisian Afghanistan, Wakapolri mengadakan pertemuan dengan kepala kepolisian Malaysia dan Bangladesh. “Sebelum konferensi dimulai, kami mengadakan pertemuan dengan tiga negara yakni Afghanistan, Bangladesh, dan Malaysia,” ujar Syafruddin.
Dengan Malaysia yang diwakili Wakil Kepala Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM) Noor Rashid Ismail, Polri bekerja sama untuk melakukan pencegahan terorisme di kawasan Asia Tenggara. Wakapolri juga mendesak PDRM untuk membuka akses bagi Siti Aisyah, WNI yang menjadi tersangka pembunuhan kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-nam.
Dengan Bangladesh, Syafruddin mengatakan negara pecahan India itu dan merupakan tuan rumah pertemuan tersebut kini tengah menghadapi maraknya aksi ekstremisme yang dilakukan kelompok bersenjata Islamic State (IS). (Ant/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved