Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
MANTAN gembong narkoba Honduras, Devis Leonel Rivera Madariaga, yang kini tengah ditahan di Amerika Serikat (AS), mengaku telah menyuap mantan Presiden Honduras Porfirio Lobo dan anaknya, Fabio Lobo, sebagai imbalan untuk melindungi dirinya dari jeratan hukum.
Madariaga, mantan bos kartel narkoba terbesar Los Cachiros, dari Honduras itu mengaku membayar uang ratusan ribu dolar AS kepada Porfirio Lobo yang menjabat presiden periode 2010-2014.
Madariaga menyampaikan hal tersebut dalam sidang kasus narkoba yang diselundupkan ke AS yang juga melibatkan Porfirio Lobo dan anaknya, Fabio Lobo, di pengadilan New York, AS.
Madariaga yang mengaku telah membunuh 78 orang itu mengatakan kartel Los Cachiros melakukan kontak langsung dengan keluarga Lobo, politisi, pejabat kepolisian, dan pejabat militer Honduras untuk memuluskan bisnis kokain di negaranya.
Kokain dari kartel Los Cachiros tersebut dikirim dari Honduras ke Kolombia dan Venezuela. Selanjutnya, kokain dari kartel tersebut dikirim lagi ke Guatemala, Meksiko, dan AS.
Menurut Madariaga, Porfirio menunjuk putranya, Fabio Lobo, sebagai juru bicara saat bertemu petinggi kartel Los Cachiros. Putra mantan Presiden Honduras pun menjadi bagian penting dari suksesnya kartel Los Cachiros.
Fabio Lobo turut mengatur dalam mengamankan dan melindungi bisnis kartel narkoba terbesar di Honduras tersebut.
Namun, Porfirio Lobo membantah tuduhan yang disampaikan Madariaga dan mengatakan tuduhan ialah palsu. Bahkan, Porfirio menegaskan dirinya tidak pernah bertemu dengan para gembong kartel narkoba Los Cahhiros atau menerima suap dari mereka.
Sementara itu, Fabio Lobo yang disidang di pengadilan New York, AS, dengan mengenakan seragam tahanan biru tua hanya mendengarkan dan tidak berkata apa pun. Fabio Lobo hanya sesekali menggelengkan kepalanya terhadap pernyataan terdakwa Madariaga.
Badan Antinarkoba AS (DEA) menangkap Madariaga pada Desember 2015 dengan terlibat perdagangan narkoba di ‘Negeri Paman Sam’.
Dengan tuduhan itu, Madariaga menghadapi ancaman penjara seumur hidup ditambah 30 tahun penjara.
Pada 2015, DEA menangkap Fabio Lobo di Haiti. Fabio Lobo dituntut dengan tuduhan bersekongkol untuk mengimpor dan mendistribusikan kokain ke AS pada Mei 2016. Anak mantan presiden itu juga menghadapi ancaman penjara seumur hidup. (AFP/Ihs/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved