Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

AS Dukung Jepang Hadapi Korut

Indah Hoesin
13/2/2017 05:25
AS Dukung Jepang Hadapi Korut
(AFP / JUNG YEON-JE)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersumpah akan mendukung penuh sekutunya, Jepang, setelah Korea Utara (Korut) meluncurkan uji coba rudal balistik, kemarin.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Korea Selatan (Korsel) mengatakan uji coba yang pertama dilakukan sejak Trump menjabat sebagai presiden tersebut diluncurkan sekitar pukul 07.55 waktu setempat dari pangkalan udara Banghyon di sebelah barat Provinsi Pyongan Utara dan terbang ke arah timur menuju Laut Jepang.

Rudal yang belum bisa diidentifikasi jenisnya itu berhasil terbang sekitar 500 kilometer (310 mil) sebelum jatuh ke laut.

Seorang pejabat militer Korsel seperti dikutip kantor berita Yonhap mengesampingkan kemungkinan jenis rudal jarak jauh dan menggambarkan rudal jarak pendek Rodong dengan versi yang telah dikembangkan.

"Peluncuran rudal hari ini... dilakukan untuk menarik perhatian global bagi Korut dengan membual soal kemampuan nuklir dan rudal mereka," ujar Kemenhan Korsel dalam sebuah pernyataan.

"Peluncuran rudal itu dipercaya sebagai provokasi bersenjata untuk menguji respons pemerintahan baru AS di bawah Presiden Trump," ujar pernyataan itu.

Trump sendiri menanggapi dengan memberi jaminan kepada Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, bahwa Washington berkomitmen untuk keamanan sekutu utama AS di Asia tersebut.

"Saya hanya ingin semua orang memahami dan sepenuhnya tahu bahwa AS berdiri di belakang Jepang, sekutu besar, seratus persen," ujar Trump tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

PM Abe juga mengecam peluncuran rudal itu sebagai tindakan yang tidak bisa diterima.

Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suge, mengatakan Korut jelas melakukan provokasi terhadap Jepang dan kawasan.

Resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melarang Korut untuk menggunakan teknologi rudal balistik.

Namun, enam paket sanksi yang dijatuhkan PBB sejak uji coba pertama Pyongyang pada 2006 gagal menghentikan Korut yang berkeras bahwa itu untuk senjata pertahanan diri.


Provokasi Korut

Tahun lalu Korut juga melakukan berbagai uji coba dan peluncuran rudal dalam upaya negara itu mengembangkan sistem senjata nuklir yang mampu menghantam daratan AS.

Pada Januari lalu Kim Jong-un mengatakan pengembangan rudal balistik antarbenua (ICBM) sudah di tahap akhir.

Washington berulang kali berjanji tidak akan pernah menerima Korut sebagai negara dengan senjata nuklir.

Uji coba terbaru Korut itu menjadi ujian bagi Trump yang membutuhkan bantuan Tiongkok (sekutu dekat Korut) untuk menghadapi negara komunis tersebut.

Hubungan AS-Tiongkok sendiri telah mencair dalam beberapa hari terakhir.

Trump telah menegaskan mendukung kebijakan 'Satu China' dalam percakapan telepon dengan Presiden Xi Jinping.

"Baru-baru ini Trump dan Xi berbicara via telepon, yang akan dianggap sebagai platform penting dari dua kekuatan yang akan ber-gerak maju," ujar James Char, analis senior di Institut Pertahanan dan Studi Strategis di Singapura.

Pelaksana tugas Presiden Korsel, Hwang Gyo-ahn, juga menjanjikan hukuman yang sesuai atas uji coba rudal yang dilakukan Korut.

Penasihat keamanan nasional Trump, Michel Flynn, telah berbicara dengan mitranya dari Korsel, Kim Kwan-jin, dan setuju untuk mencari semua kemungkinan opsi untuk mengekang provokasi dari Korut. (AFP/Ihs/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya