Rusia Siap Ekstradisi Edward Snowden ke AS

12/2/2017 08:22
Rusia Siap Ekstradisi Edward Snowden ke AS
(AFP/ERIC FEFERBERG)

RUSIA mempertimbangkan untuk mengekstradisi Edward Snowden ke Amerika Serikat (AS). Ekstradisi mantan pegawai Badan Keamanan Amerika (NSA) itu sebagai ‘sebuah hadiah’ pemerintah Rusia kepada presiden baru AS, Donald Trump.

Menurut intelijen AS, Trump meminta Snowden, sang whitstleblower yang mengungkap rahasia negara AS dan disebut sebagai pengkhianat itu untuk diadili di ‘Negeri Paman Sam’.

Ekstradisi Snowden dinilai sebagai upaya Presiden Rusia Vladimir Putin membuat senang Trump. Rencana ekstradisi itu disampaikan seorang pejabat senior AS kepada NBC News pada Jumat (10/2) waktu setempat.

Seorang pengacara dari American Civil Liberties Union (ACLU), Ben Wizner, mengatakan belum mengetahui rencana ekstradisi kliennya, Snowden.

“Tim (pengacara) Snowden belum menerima sinyal itu dan belum ada alasan baru terkait itu,” ucap Wizner.

Anatoly Kucherena, pengacara asal Rusia yang mewakili Snowden sejak kedatangannya di ‘Negeri Beruang Merah’ pada 2013, mengatakan kepada kantor berita Interfax bahwa Rusia tidak memiliki dasar hukum untuk menyerahkan Snowden ke AS.

Sementara itu, mantan penasihat keamanan nasional AS, Juan Zarate, mengatakan pemerintah Trump harus waspada dengan rencana ekstradisi Snowden yang dilakukan Putin.

“Bagi Rusia, ini akan menjadi win-win (saling menguntungkan). Mereka (Rusia) telah mencam­purkan apa yang Rusia dapat dari Edward Snowden terkait informasi dan mereka tentu telah menggunakan Snowden untuk menghantam AS terkait pemantauan dan aktivitas siber,” jelas Zarate.

Sejauh ini, Gedung Putih belum memberi komentar soal rencana ekstradisi Snowden. Namun, kepada NBC News, Departemen Kehakiman AS menyambut baik rencana ekstradisi Snowden yang telah lama ditunggu untuk diadili atas pelanggaran undang-undang spionase.

Sementara itu, Presiden Trump menyambut Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dengan pelukan persaudaraan dan kata-kata ­hangat berisi kekaguman pada Jumat (10/2) waktu setempat.

Pemimpin Jepang dan AS yang bersekutu tersebut melakukan pembicaraan mengenai upaya membangun kerangka dialog tentang perdagangan bilateral.

Trump mengatakan pemerintahannya berkomitmen untuk membawa hubungan yang lebih dekat dengan Jepang termasuk soal sengketa Pulau Senkaku dengan Tiongkok.

“Kami berkomitmen untuk keamanan Jepang dan semua wilayah di bawah kendali pemerintah dan untuk lebih memperkuat aliansi kami yang sangat penting,” jelas Trump. (AFP/Hym/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya