Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Trump Dihadang di Dalam dan Luar Negeri

05/2/2017 07:37
Trump Dihadang di Dalam dan Luar Negeri
()

DI tengah hubungan yang kian memanas dengan Iran di bidang pertahanan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga harus menghadapi perlawanan di dalam negeri dari lembaga peradilan yang menentang kebijakan imigrasi kontroversial yang ditetapkannya.

Gedung Putih menyiapkan langkah perlawanan atas keputusan hakim federal menghentikan kebijakan imigrasi Trump. Hakim federal James Robart, yang diangkat saat pemerintahan George W Bush, menghentikan sementara perintah eksekutif menangguhkan imigrasi tujuh negara muslim selama 90 hari, program pengungsi AS selama 120 hari, dan menghentikan pengungsi Suriah tanpa batas waktu, yang dikeluarkan Trump pekan lalu.

Gedung Putih segera merespons dengan menyebut penghentian itu ‘keterlaluan’, tapi menarik kembali pernyataan itu. “Pada waktu yang dini sekali, kementerian kehakiman akan mengajukan kondisi darurat ini tidak terganggu perintah (penghentian) yang di luar batas itu dan membela perintah eksekutif presiden yang kami yakini sah dan pantas,” ujar juru bicara Gedung Putih Sean Spicer.

Keputusan baru itu mungkin menyakitkan bahkan untuk pemerintahan Trump sekalipun karena merupakan kemenangan hukum pertama melawan kebijakan larangan travel. “Pendapat dari yang katanya hakim, yang pada dasarnya membawa penegakan hukum, pergi jauh dari negara ini. Itu konyol dan akan terjungkir balik!” seru Trump di Twitter.

Terkait dengan sanksi baru yang dijatuhkan AS kepada Iran, Jumat (3/2), Trump harus bersiap menghadapi respons membangkang yang ditunjukkan Iran dengan mengerahkan rudal berskala 75 kilometer untuk latihan Garda Revolusi. Situs Sepahnews milik Garda Revolusi melaporkan manuver itu ditujukan untuk mendemonstrasikan kesiapan total menghadapi ancaman dan sanksi dari Washington.

Sanksi Trump telah memprovokasi Teheran yang semakin berang di tengah ketegangan di antara kedua negara. Para pejabat AS mengatakan sanksi tersebut dijatuhkan atas uji rudal balistik Iran yang disebut mampu membawa senjata nuklir dan dukungan mereka bagi pemberontak Houthi di Yaman yang baru-baru ini menargetkan kapal perang Arab Saudi.

“Iran bermain api, mereka tidak menghargai betapa ‘baik’ Presiden Obama kepada mereka. Tapi saya tidak!” kicau Trump di Twitter. Kesepakatan nuklir Teheran dengan enam negara yakni Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, Rusia, dan AS pada Juli 2015 dinilai Trump terlalu lembut dan sangat menguntungkan Iran yang dibebaskan dari sanksi.

Menteri Pertahanan AS James Mattis, kemarin, menyebut Iran sponsor tunggal terbesar terorisme dunia. “Tidak baik untuk mengabaikannya,” ungkapnya di sela-sela kunjungan ke Tokyo, Jepang. (Ire/AFP/CNN/I-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya