Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEORANG pejabat pemerintah di China Utara dipecat setelah menyebut Mao Zedong 'setan' dan menyatakan peringatan ulang tahun tokoh penting itu tiap tahun merupakan 'pemujaan terbesar dunia' di media gaul.
Mao, yang wafat pada 9 September 1976, dianggap Partai Komunis sebagai pendiri China modern. Wajahnya digunakan dalam mata uang China, Yuan. Mao dihormati kalangan kiri, yang meyakini China menjadi terlalu kapitalis dan rakyatnya kian senjang setelah menjalani reformasi ekonomi selama tiga dasawarsa.
Perlakuan terhadap Mao beserta peninggalannya menunjukkan perbedaan kaum konservatif dengan progresif.
Biro Kebudayaan, Radio, Film, TV, Pers, dan Penerbitan mengatakan, Senin (16/1), wakil direktur badan itu, Zuo Chunhe, dipecat dari jabatannya karena 'membuat pernyataan keliru' di media sosial Weibo. Ia dinilai terlibat pelanggaran berat politik.
Zuo juga dituntut untuk menunjukkan 'rasa bersalah' terhadap sikapnya itu, tambahnya.
Meski tulisannya telah terhapus, pernyataan Zuo di media sosial itu telah tersebar. Namun, Zuo belum dapat dihubungi untuk dimintai keterangan.
Global Times, koran yang diterbitkan media partai People's Daily, mengatakan, akun Weibo Zuo telah dihapus.
Pada awal bulan ini, seorang dosen di China juga dipecat dari jabatannya setelah mengritik Mao pada peringatan 123 tahun kelahirannya di dunia maya pada Desember 2016 lalu. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved