Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Korea Utara Dilaporkan Miliki Pangkalan Rahasia dengan Rudal yang Bisa Mencapai AS

Ferdian Ananda Majni
22/8/2025 14:52
Korea Utara Dilaporkan Miliki Pangkalan Rahasia dengan Rudal yang Bisa Mencapai AS
Korea Utara resmi merilis Central News Agency (KCNA) via KNS pada April 2024.( KCNA VIA KNS / AFP)

KOREA Utara dilaporkan memiliki pangkalan militer rahasia di dekat perbatasan Tiongkok yang disebut menimbulkan ancaman nuklir potensial bagi daratan Amerika Serikat (AS). 

Temuan ini diungkap melalui laporan terbaru dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), lembaga kajian strategis berbasis di Washington.

Pangkalan Operasi Rudal Sinpung-dong terletak sekitar 27 kilometer dari perbatasan Tiongkok di Provinsi Pyongan Utara. Menurut laporan CSIS, kompleks tersebut kemungkinan menampung enam hingga sembilan rudal balistik antarbenua milik Korea Utara, lengkap dengan peluncur bergerak dan ribuan personel militer. 

Senjata-senjata ini diperkirakan belum dipasangi hulu ledak, namun memiliki kemampuan untuk membawanya.

"Rudal-rudal ini berpotensi menimbulkan ancaman nuklir bagi Asia Timur dan daratan Amerika Serikat," tulis laporan CSIS seperti dikutip NBC News, Jumat (22/8).

Lokasi ini disebut belum pernah diakui secara terbuka oleh Pyongyang dan baru teridentifikasi meskipun ada pengawasan internasional ketat terhadap program rudal nuklir Korea Utara. 

Analisis laporan didasarkan pada wawancara dengan pembelot dan pejabat global, dokumen yang telah dideklasifikasi, citra satelit hingga data sumber terbuka.

Senjata di pangkalan tersebut diperkirakan termasuk rudal balistik antarbenua Hwasong-15 atau Hwasong-18 yang mampu membawa hulu ledak nuklir atau bahkan rudal tipe baru yang belum pernah diungkapkan. 

"Penilaian saat ini menunjukkan bahwa selama masa krisis atau perang, peluncur dan rudal ini akan meninggalkan pangkalan, bertemu dengan unit penyimpanan atau transportasi hulu ledak khusus, dan melakukan operasi peluncuran dari lokasi-lokasi yang telah disurvei sebelumnya," ungkap laporan itu.

Menurut data Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Korea Utara telah merakit sekitar 50 hulu ledak nuklir dan masih memiliki cukup bahan untuk memproduksi hingga 40 hulu ledak tambahan.

Pembangunan pangkalan Sinpung-dong dimulai sekitar 2004 dan telah beroperasi penuh sejak 2014. Citra satelit terbaru menunjukkan fasilitas ini masih aktif, terawat baik dan terus berkembang. 

Laporan CSIS memperkirakan Korea Utara memiliki sekitar 15 hingga 20 pangkalan rudal balistik lain yang juga tidak pernah diumumkan. Sejak pembicaraan denuklirisasi antara Presiden Donald Trump dan Kim Jong-un gagal pada 2019, Pyongyang semakin agresif memperkuat program persenjataannya meski berada di bawah sanksi internasional. 

Korea Utara bahkan mempererat hubungan militer dengan Rusia, termasuk mengirim pasukan dan senjata ke Ukraina sebagai imbalan dukungan, yang menurut para ahli bisa mencakup bantuan teknologi persenjataan. Para pengamat menilai Pyongyang semakin bertekad mengembangkan pencegahan nuklir setelah serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran pada Juni lalu.

Awal pekan ini, Kim Jong-un kembali menyerukan peningkatan cepat kemampuan nuklir di tengah latihan militer gabungan AS-Korea Selatan, yang dianggap Korea Utara sebagai persiapan invasi. 

Meskipun Donald Trump menyatakan minat untuk melanjutkan diplomasi, Pyongyang menolak dan menegaskan bahwa Washington harus menerima Korea Utara sebagai negara berkekuatan nuklir. (H-4)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya