Kepemilikan Senjata di Thailand Disorot Usai Insiden Mematikan

Ferdian Ananda Majni
29/7/2025 13:29
Kepemilikan Senjata di Thailand Disorot Usai Insiden Mematikan
Ilustrasi(Antara/Xinhua)

INSIDEN penembakan massal yang mengguncang Pasar Or Tor Kor di distrik Chatuchak, Bangkok, pada Senin (28/7), menewaskan enam orang, termasuk pelaku dan membuka kembali perdebatan mengenai kepemilikan senjata api di Thailand. 

Lokasi kejadian berada dekat pos donasi yang dikelola aktivis media sosial Guntouch Pongpaiboonwet, yang dikenal sebagai Gun Jompalang, untuk membantu korban konflik di perbatasan Thailand-Kamboja.

Penembakan tersebut memicu kekhawatiran publik atas lemahnya pengawasan terhadap peredaran senjata api, meskipun Thailand telah memiliki regulasi yang dianggap ketat.

Aturan Kepemilikan Senjata di Thailand

Thailand mewajibkan setiap pemilik senjata api untuk memiliki izin resmi yang dikeluarkan oleh otoritas setempat. Membawa senjata ke ruang publik tanpa lisensi adalah pelanggaran hukum, kecuali dalam keadaan darurat atau oleh aparat resmi. 

Izin hanya dikeluarkan untuk tujuan tertentu seperti perlindungan diri, keamanan properti, olahraga, berburu, atau koleksi pribadi. Senjata koleksi tidak boleh digunakan untuk menembak dan memiliki batasan jumlah amunisi.

Syarat Mendapatkan Izin:

Individu yang ingin memiliki senjata api harus memenuhi beberapa syarat:
1. Berusia minimal 20 tahun
2.Tidak memiliki catatan kriminal dalam lima tahun terakhir
3.Tidak sedang menjalani hukuman atau pernah melanggar hukum senjata
4.Tidak mengalami gangguan mental atau cacat fisik (kecuali hanya untuk koleksi)
5. Tidak berperilaku yang mengganggu ketertiban umum
6. Memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap
7.Sudah terdaftar secara resmi di Thailand selama minimal enam bulan

Thailand juga tidak memperbolehkan warga negara asing memiliki senjata api, menandakan kebijakan protektif pemerintah untuk membatasi akses senjata hanya bagi warga lokal.

Pelanggaran terhadap peraturan ini bisa berujung pada hukuman berat, termasuk denda mulai dari 2.000 hingga 20.000 baht dan hukuman penjara hingga 10 tahun. Dalam kasus ekstrem, hukuman mati pun dapat diterapkan.

Mengontrol senjata ilegal

Meski peraturannya ketat, Thailand tetap menghadapi tantangan besar dalam mengontrol senjata ilegal. Data dari Gunpolicy.org menyebutkan bahwa warga sipil di Thailand memiliki lebih dari 7,2 juta senjata api, dengan sekitar 1,2 juta tidak terdaftar secara resmi. Celah dalam birokrasi dan mahalnya biaya perizinan mendorong banyak orang untuk mendapatkan senjata melalui pasar gelap.

Selain itu, program subsidi senjata bagi aparat dan kurangnya kontrol terhadap penjualan online turut memperburuk situasi. Senjata di Thailand seringkali dianggap sebagai simbol status sosial, yang menambah kompleksitas permasalahan ini.

Seruan untuk feformasi

Banyak pengamat menyerukan reformasi menyeluruh terhadap undang-undang senjata di Thailand. Mereka menekankan pentingnya memperkuat pemeriksaan latar belakang, menutup celah hukum dan meningkatkan pengawasan distribusi senjata. 

Tragedi di Pasar Or Tor Kor menunjukkan bahwa hukum saja tidak cukup, tetapi juga dibutuhkan komitmen dan pengawasan ketat untuk mencegah senjata jatuh ke tangan yang salah dan menjaga keselamatan publik. (CNN/Fer/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya