Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BENTROK bersenjata kembali terjadi antara pasukan Thailand dengan Kamboja di wilayah perbatasan yang masih disengketakan. Kedua pihak saling menuduh sebagai pihak yang memicu konfrontasi terbaru ini, menurut laporan dari pejabat dan sejumlah media lokal.
Militer Thailand mengerahkan jet tempur F-16 dalam operasi terhadap pasukan Kamboja setelah ketegangan yang berlangsung selama berminggu-minggu berubah menjadi konflik terbuka.
Sedikitnya dua warga sipil tewas dalam insiden ini, seperti dilaporkan Thai Inquirer, Kamis (24/7) yang mengutip pernyataan Tentara Kerajaan Thailand. Satu dari enam F-16 yang telah disiagakan di sepanjang perbatasan dikabarkan mengebom posisi militer Kamboja.
"Kami telah menggunakan kekuatan udara terhadap target militer sesuai rencana," kata Wakil Juru Bicara Militer Thailand, Richa Suksuwanon seperti dikutip Anadolu, Kamis (24/7). Militer Thailand juga mengonfirmasi bahwa seluruh jet kembali dengan selamat ke pangkalan.
Kementerian Pertahanan Kamboja, seperti dikutip Khmer Times, menyebut pasukannya melancarkan serangan balasan terhadap Thailand pada Kamis (24/7) pagi. “Kamboja selalu berpegang teguh pada prinsipnya untuk menyelesaikan perselisihan melalui cara damai,” kata Perdana Menteri Kamboja Hun Manet.
“Namun dalam situasi ini, kami tidak punya pilihan selain merespons agresi bersenjata dengan kekuatan militer," tambahnya.
Awal Meletus Pertempuran Thailand-Kamboja
Pertempuran Thailand–Kamboja meletus hanya sehari setelah seorang prajurit Thailand kehilangan kakinya akibat ledakan ranjau darat di wilayah sengketa. Thailand menuduh Kamboja melepaskan tembakan ke arah pangkalan militer mereka di dekat Kuil Ta Muen Thom, wilayah selatan Provinsi Surin, menurut laporan Bangkok Post.
Kamboja menyanggah tuduhan itu. Kementerian Pertahanan Kamboja menyatakan bahwa aksi militernya merupakan bentuk pembelaan diri terhadap serangan yang dianggap tidak berdasar dari pihak Thailand.
Di sisi lain, serangan roket Kamboja dilaporkan telah menghantam pusat pengembangan perbatasan di distrik Karb Choeng, Surin, pada Kamis (24/7) pagi. Jet Tempur Thailand juga telah menjatuhkan dua bom di sebuah jalan di Kamboja. Militer Thailand menyebut dua roket BM-21 ditembakkan Kamboja pada pukul 09.40 waktu setempat.
Menanggapi eskalasi konflik ini, Kamboja pada Kamis mengumumkan penurunan hubungan diplomatik dengan Thailand ke tingkat terendah. Semua staf diplomatiknya ditarik dari Bangkok, demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri Kamboja kepada Khmer Times.
Langkah ini diambil sehari setelah Thailand mengusir Duta Besar Kamboja dan menarik utusannya dari Phnom Penh, menyusul insiden ranjau darat yang memicu ketegangan baru. Kontak bersenjata antara pasukan kedua negara mulai meningkat sejak 28 Mei 2025, ketika baku tembak di perbatasan menewaskan seorang prajurit Kamboja. (M-1)
Sedikitnya 12 orang meninggal saat bentrok bersenjata di perbatasan Thailand dan Kamboja, Kamis.
Militer Thailand menyatakan bahwa serangan mereka dipicu oleh pengiriman drone pengintai oleh Kamboja ke wilayah perbatasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved