Diplomasi Wayang Golek Santri, Perkuat Hubungan Budaya dan Ikatan Serumpun

Haufan Hasyim Salengke
16/7/2025 16:54
Diplomasi Wayang Golek Santri, Perkuat Hubungan Budaya dan Ikatan Serumpun
Wayang golek santri koleksi sanggar Putra Satria Laras, Tegal, Jawa Tengah.(Istimewa)

INDONESIA dan Malaysia memiliki banyak kesamaan dalam hal tradisi dan adat istiadat serta ikatan budaya yang tak terpisahkan. Untuk semakin mempererat hubungan budaya kedua negara serumpun, Ketua MPR RI  Ahmad Muzani menggagas Tour Wayang Santri Malaysia 2025.

Pertunjukan ini menampilkan wayang golek santri koleksi sanggar Putra Satria Laras dari Tegal, Jawa Tengah, sebagai bentuk diplomasi budaya sekaligus hiburan bagi diaspora Indonesia di Malaysia. Pergelaran wayang ini didukung penuh oleh KBRI Malaysia dan KJRI Johor Bahru.

Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, mengatakan  KBRI menyambut baik inisiatif Ketua MPR RI tersebut sebagai bagian dari program jembatan budaya Indonesia dan Malaysia. 

Wayang golek santri dipilih karena relevansinya dengan masyarakat multikultural Malaysia. Kami akan memastikan acara ini menjadi momentum rekatkan diaspora Indonesia dengan saudara serumpun di Malaysia,"  ujar Hermono dalam sebuah keterangan, Rabu (16/7).

Pementasan ini menargetkan penonton diaspora Indonesia di Malaysia, yang berdiam di Johor Bahru dan Kuala Lumpur, komunitas pegiat seni di Malaysia, pelajar dan akademisi yang tertarik dengan budaya wayang. 

“Tour Wayang Santri ini adalah strategi diplomasi lunak (soft diplomacy) untuk mengingatkan kembali akar persaudaraan kita,” ucap Muzani.

Gagasan Muzani ini merupakan implementasi soft diplomacy Indonesia-Malaysia, dengan mengenalkan dan menghadirkan budaya Indonesia kepada pemerintah dan warga negeri jiran. Wayang golek santri dipandang memiliki nilai yang penuh keunikan, memadukan seni pedalangan tradisional dengan nilai-nilai islami, relevan dengan masyarakat multikultural Malaysia.

Diharapkan wayang golek santri yang sarat nilai akhlak dan kepemimpinan dapat menunjukkan bahwa seni tradisional mampu menjadi jembatan di tengah tantangan global. 

"Ini adalah momentum menunjukkan kekayaan budaya Indonesia sekaligus merawat ikatan sejarah dengan Malaysia. Wayang menjadi bukti bahwa dua negara serumpun bisa bersinergi melalui seni," jelas  Muzani. 

Ketua MPR RI menambahkan, sebagai bangsa serumpun, Indonesia dan Malaysia memiliki ikatan budaya yang tak terpisahkan.

Tour Wayang Santri Malaysia 2025 akan menghadirkan dalang Ki Haryo Susilo Enthus Susmono di empat lokasi di Malaysia. Yaitu di Keraton Mbah Anang, Johor Bahru (19 Juli), Angsana Mall, Johor Bahru (20 Juli 2025), Alamis Hotel, Kuala Lumpur (26 Juli), dan KBRI Kuala Lumpur (27 Juli).

Sebagai dalang muda milenial, Ki Haryo mengembangkan seni tradisi wayang golek dengan syiar agama Islam yang dikemas dalam bingkai budaya.

"Wayang golek santri bukan sekadar tontonan, tapi medium penyebaran nilai akhlak universal. Melalui pentas wayang golek santri Putra Satria Laras yang kami bawakan sarat pesan toleransi, kepemimpinan, dan kearifan budaya. Ini adalah kebanggaan bisa membawanya ke Malaysia sebagai jembatan budaya dua saudara serumpun," kata Ki Haryo. (B-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Haufan Salengke
Berita Lainnya