Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEKRETARIAT Komisi Sungai Mekong (MRC) memperingatkan tentang situasi ‘cukup serius’ menyusul deteksi kontaminasi logam berat di Sungai Mekong, yang diyakini berasal dari operasi penambangan yang tidak diatur dengan baik di wilayah yang dikelola sendiri di Myanmar.
Dalam sambutannya pada Kamis, MRC mengatakan penilaian kualitas air baru-baru ini mengidentifikasi peningkatan kadar arsenik di beberapa lokasi di sepanjang sungai, demikian Bangkok Post melaporkan, Senin (7/7).
Pengujian, yang difokuskan pada Sungai Kok dan bagian-bagian Mekong, menunjukkan konsentrasi arsenik di empat dari lima lokasi pengambilan sampel melebihi batas standar 0,01 mg/L.
Penilaian menunjukkan lokasi hulu di perbatasan Myanmar-Laos bagian atas serta lokasi hilir di Luang Prabang, Laos, memiliki kadar arsenik di bawah ambang batas.
Namun, kadar arsenik yang lebih tinggi terdeteksi di bagian antara titik di utara Segitiga Emas di perbatasan Myanmar-Laos dan distrik Chiang Khong di Thailand di perbatasan Thailand-Laos.
MRC mengatakan tidak ada kontaminasi timbal yang terdeteksi di bentangan Sungai Mekong di Laos. Hal ini menunjukkan bahwa kontaminasi tersebut mungkin berasal dari sumber lintas batas.
MRC juga mengutip data perbandingan dari Departemen Pengendalian Pencemaran Thailand (PCD) pada Mei yang menunjukkan kadar arsenik rata-rata sekitar 0,025 mg/L.
Berdasarkan temuan ini, MRC telah mengklasifikasikan situasi tersebut sebagai ‘cukup serius’ berdasarkan Pedoman Teknis untuk Tanggap Darurat dan Pengelolaan Kualitas Air.
Logam berat seperti arsenik telah terdeteksi di Sungai Kok dan Sai, yang mengalir melalui Thailand utara sebelum menyatu dengan Sungai Mekong.
Risiko Kesehatan?
PCD Thailand mengatakan bahwa mereka memantau situasi dengan saksama, dengan mencatat tingkat kontaminasi biasanya memburuk selama musim hujan.
Para pejabat telah menyarankan masyarakat di daerah yang terkena dampak untuk menghindari penggunaan air sungai untuk keperluan rumah tangga atau pertanian karena potensi risiko kesehatan.
Secara paralel, pemerintah juga bersiap untuk terlibat dalam negosiasi langsung dengan Myanmar dalam upaya mencapai resolusi yang langgeng untuk masalah ini.
Pihak berwenang menggarisbawahi perlunya melindungi masyarakat lokal yang sangat bergantung pada sungai-sungai di wilayah tersebut.
Sungai Mekong berasal dari dataran tinggi Tibet yang mengalir melalui wilayah Yunnan di Tiongkok dan berbatasan dengan Myanmar sebelum memasuki Laos.
Mekong adalah sungai terpanjang ke-12 di dunia dan yang terpanjang di Asia Tenggara. Hampir separuh dari keseluruhan panjang sungai tersebut berada di wilayah bagian Tiongkok, sedangkan sisanya menembus Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam. (B-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved