Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Unggahan Terakhir Influencer Termuda Gaza yang Tewas Dibom Israel

Ferdian Ananda Majni
27/5/2025 14:31
Unggahan Terakhir Influencer Termuda Gaza yang Tewas Dibom Israel
Yaqeen Hammad, 11, yang merupakan influencer termuda di Jalur Gaza, Palestina, tewas akibat serangan Israel, Jumat (23/5).(Instagram @yaqeen_hmad)

KORBAN anak-anak terus berjatuhan akibat serangan besar-besaran Israel di Gaza, Palestina. Yaqeen Hammad, seorang anak berusia sebelas tahun yang dikenal luas sebagai influencer termuda di Gaza, menjadi salah satu dari puluhan anak yang tewas akibat serangan terbaru Israel.

 

Yaqeen dikenal masyarakat Gaza bukan hanya karena senyumnya yang cerah, tetapi juga karena keterlibatannya dalam kegiatan sukarela bersama sang kakak, Mohamed Hammad. Kegiatan sosial dan keseharian mereka diunggah dalam akun Instagram @yaaqeen_hmad

 

Yaqeen tewas pada Jumat (23/5) malam ketika pasukan Israel menggempur kawasan al-Baraka di Deir al-Balah, Gaza utara, yang tengah dilanda pertempuran hebat. Ia menjadi korban bersama kakaknya dalam serangan tersebut.

 

Yaqeen memainkan peran penting dalam organisasi nirlaba Ouena yang berbasis di Gaza dan dikenal aktif membagikan konten media sosial yang memberikan kiat bertahan hidup sehari-hari di tengah blokade dan serangan, termasuk cara memasak tanpa gas.

 

Unggahan terakhir Yaqeen merupakan unggahan kolaborasi dengan @ouena_collective, pada hari ia terbunuh. Pada hari itu mereka membagikan tomat kepada warga Gaza dan kebanyakan adalah anak-anak. ‘Pada hari Jumat ini, ditengah pengepungan dan kelaparan, jangan lupa untuk menolong,’ bunyi caption unggahan yang mendapat 27,4 ribu like dan lebih dari 1200 komen itu.

 

 

Keseharian Yaqeen

Dalam salah satu unggahannya, Yaqeen menulis "Saya mencoba membawa sedikit kegembiraan kepada anak-anak lain sehingga mereka dapat melupakan perang,”.

 

Yaqeen kerap mengunjungi kamp-kamp pengungsian bersama Mohamed. Ia menari dan membagikan es krim kepada anak-anak lain, berusaha menghadirkan secercah harapan di tengah penderitaan.

 

Kabar kematiannya memicu gelombang belasungkawa dari berbagai kalangan, termasuk aktivis, jurnalis, dan pengikut media sosialnya. Mahmoud Bassam, jurnalis foto asal Gaza, menuliskan. "Tubuhnya mungkin telah tiada, tetapi dampaknya tetap menjadi mercusuar kemanusiaan,"

 

Sementara itu, seorang warganet lainnya menyampaikan "Alih-alih berada di sekolah dan menikmati masa kecilnya, ia aktif di Instagram dan berpartisipasi dalam kampanye untuk membantu orang lain di Gaza. Tak ada kata-kata. Sama sekali tak ada kata-kata."

 

Kematian Yaqeen Hammad terjadi di tengah meningkatnya serangan udara Israel yang dalam beberapa hari terakhir telah menewaskan sedikitnya 52 orang pada hari Senin, termasuk 31 orang di sebuah sekolah yang menjadi tempat pengungsian.

 

Menurut petugas kesehatan setempat, banyak korban tewas saat sedang tidur dan barang-barang mereka hangus terbakar. Sehari sebelumnya, sedikitnya 38 orang juga tewas akibat serangan, sehingga total korban selama akhir pekan melebihi 100 jiwa. (M-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya