Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
OTORITAS Palestina yang diwakili Mahmoud Al-Habbash selaku penasihat Presiden Palestina untuk Urusan Agama sekaligus Hakim Syariah Tertinggi mengunjungi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta Pusat, Kamis (8/8).
Mahmoud menegaskan pentingnya persatuan antarfaksi di Palestina demi mewujudkan perdamaian dan kemerdekaan. Menurutnya, Gaza merupakan bagian penting dari Palestina sebagaimana Tepi Barat.
"Kami melihat bahwa masa depan Palestina tidak akan tercapai tanpa ada persatuan dari tanah Palestina dan persatuan politik dari faksi-faksi yang ada," ujarnya.
Baca juga : PBNU Sampaikan Belasungkawa Mendalam atas Kematian Ismail Haniyeh
Untuk mengakhiri pendudukan Israel di Palestina, Mahmoud mengajak semua faksi yang ada di Palestina untuk berdamai. Saat ini, Gaza dikuasai oleh faksi Hamas, sementara Fatah berkuasa di Tepi Barat. Mahmoud menyebut, perdamaian akan tercapai jika warga Palestina diberikan kebebasan untuk menggunakan haknya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa Indonesia memiliki peran signifikan dalam membantu Palestina menuju kemerdekaan. Pasalnya, Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim yang besar dan juga merupakan anggota Organisasi Kerja Sama Islam.
Indonesia juga disebutnya memiliki posisi strategis di kawasan ASEAN dan mampu mengangkut isu Palestina lewat Persatuan Bangsa-Bangsa.
Baca juga : DPR Desak PBNU Beri Pembinaan 5 Nahdliyin yang Temui Presiden Israel
"Indonesia merupakan negara yang memiliki dampak cukup besar, khususnya terhadap negara-negara yang sampai saat ini belum mengakui Palestina sebagai negara," terang Mahmoud.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menegaskan pihaknya berkomitmen untuk membantu suara Palestina mendapatkan ruang yang lebih luas di Tanah Air, termasuk kepada kalangan pengambil kebijakan.
PBNU, lanjut Gus Yahya, menyerukan pertama agar kekerasan yang terjadi di Gaza segera dihentikan. Ia berpendapat, kekerasan itu dapat menyebar ke belahan dunia lain dengan mudah. Selain itu, PBNU juga mendorong dilakukannya upaya yang sungguh-sungguh untuk menemukan jalan keluar menyelesaikan masalah di Palestina.
"NU berpandangan bahwa amat penting untuk mengakui dan memberikan tempat kepada pemerintah negara Palestina sebagai wakil dari rakyat Palestina yang resmi di dalam upaya-upaya, baik diplomatik maupun upaya-upaya multilateral lainnya, untuk menemukan jalan keluar bagi masalah-masalah Palestina ini," terang Gus Yahya. (P-5)
KETUA PP Muhammadiyah Anwar Abbas menyambut baik wacana Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) untuk diubah menjadi kementerian revisi UU Haji yang tengah dibahas di DPR.
Nahdlatul Ulama dan Australia memiliki kemitraan jangka panjang dan sejarah kerja sama untuk mendukung pembangunan Indonesia di tingkat komunitas.
LANGKAH sejumlah negara seperti Prancis dan Inggris yang mulai menunjukkan keseriusan untuk mengakui Palestina dinilai sebagai perkembangan penting.
PBNU kenang Suryadharma Ali sebagai tokoh yang berperan dalam kemajuan pesantren.
PBNU berkomitmen membantu menyediakan dan mengelola dapur umum demi kelancaran program MBG
KETUA Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur mengatakan pemerintah mempunyai Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang belum berjalan dengan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved