Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Badan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bakal mengucurkan dana senilai US$2,5 juta untuk Zambia. Anggaran sebesar itu disalurkan untuk memerangi wabah kolera yang sudah merenggut 574 nyawa dan menginfeksi sekitar 400 orang setiap harinya.
"Dana tersebut dialokasikan dari Dana Tanggap Darurat Pusat (Central Emergency Response Fund/CERF) untuk mendukung Zambia melawan wabah kolera," ujar Koordinator Bantuan Darurat Martin Griffiths melalui Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (Office for the Coordination Humanitarian Office/OCHA).
OCHA mengatakan, hingga 28 Januari lalu, Institut Kesehatan Masyarakat Nasional Zambia melaporkan lebih dari 15.000 kasus kolera dan 574 kasus kematian di negara tersebut.
Baca juga : Wabah Kolera, Ratusan Orang Tewas di Zimbabwe
"Penularan kolera diperburuk oleh berbagai tantangan terkait pasokan air dan sanitasi, termasuk banjir, sumur dangkal, dan kesulitan dalam mengakses air bersih," ungkap OCHA.
Alokasi CERF yang baru akan mendukung pelaksaan tanggap darurat, termasuk dukungan di bidang infrastruktur kesehatan, nutrisi, air, sanitasi, dan kebersihan.
Beberapa negara Afrika bagian timur dan tenggara dilanda wabah kolera menyusul banjir musiman yang lebih lama dan lebih deras pada musim ini. (Ant/Z-11)
Kolera terutama merajalela di kalangan pengungsi yang melarikan diri dari Sudan.
WHO menyebut ancaman wabah kolera di Lebanon saat ini sangat tinggi. Risiko penyebaran kolera di Lebanon jadi sangat tinggi karena adanya pergerakan pengungsi.
KEMENTERIAN Kesehatan Sudan mencatat jumlah korban tewas akibat banjir dan hujan telah meningkat menjadi 205 orang serta kematian akibat kolera mencapai 185 orang.
KONFLIK berkepanjangan di Sudan telah membawa kehancuran. Namun tahun ini mimpi buruk baru telah muncul, mulai dari hujan lebat dan banjir sehingga memicu kembali wabah kolera yang mematikan.
PEMERINTAH Indonesia berupaya meningkatkan banyak bantuan kemanusiaan memasuki Gaza di Palestina, yang saat ini menjadi sasaran invasi Israel .
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
Antonio Guterres pada (28/6) waktu setempat menyambut baik penandatanganan kesepakatan damai yang digelar sehari sebelumnya antara Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Rwanda.
TAK terasa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasuki usia ke-80 tahun dengan menghadapi badai kritik di tengah krisis legitimasi dan keterbatasan anggaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved