Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Mesir Serang Balik Islamic State

MI/AFP/BBC/Pra/I-1
17/2/2015 00:00
Mesir Serang Balik Islamic State
(AP)
MESIR, kemarin, melancarkan serangan udara dengan menargetkan kelompok ekstremis Islamic State (IS) di Libia. Serangan itu merupakan balasan atas eksekusi 21 warga Kristen Koptik Mesir yang diklaim IS lewat rekaman video. Jet tempur F-16 Mesir dikerahkan kemarin pagi dan mengebom markas IS di wilayah Derna, Libia Timur, termasuk pusat pelatihan dan gudang senjata IS. Menurut Mohamed Azazza, juru bicara Perdana Menteri Libia Abdullah al-Thinni, "Delapan serangan sudah dilancarkan di Derna. Menurut rencana, menargetkan semua lokasi IS di seluruh Libia." Sejauh ini, belum ada laporan kerusakan ataupun korban akibat serangan balasan Mesir itu. Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyatakan negaranya berhak merespons aksi IS yang mengeksekusi 21 warga Mesir yang dia sebut 'aksi biadab'. "Mesir dan seluruh dunia sedang dalam perang sengit melawan kelompok ekstremis," serunya.

Pada Minggu (15/2), kelompok IS Libia merilis rekaman yang menayangkan eksekusi 21 warga Mesir. Dalam video itu terlihat para sandera mengenakan setelan oranye dengan tangan diborgol dieksekusi sekelompok milisi berbaju hitam.
Lokasinya diyakini salah satu lepas pantai di Tripoli, Libia. Para sandera yang ditangkap ialah pekerja asal Mesir dan penganut Kristen Koptik. Mereka ditangkap pada Desember dan Januari lalu di Sirte, Libia Timur. Salah satu pelaku eksekusi menodongkan sebilah pisau ke arah kamera dan mengatakan, "Kami bersumpah atas nama Allah, darah kalian akan tumpah di laut tempat kalian menyembunyikan jenazah Osama bin Laden." Pada pemberitaan di majalah daring Dabiq, IS menyatakan ada 21 sandera yang mereka tahan di Libia.

Sementara itu, pada video berdurasi 5 menit yang pengambilan gambarnya dilakukan dari beberapa sudut, terlihat setidaknya 10 sandera sudah dieksekusi. Setelah rekaman itu dirilis, Presiden Al-Sisi langsung mengadakan pertemuan darurat di Kairo, Mesir, dengan badan keamanan nasional, menteri pertahanan dan dalam negeri, serta sederet tokoh militer. Al-Sisi juga mengumumkan hari berkabung nasional selama tujuh hari. Gereja Koptik mengeluarkan pernyataan bahwa para pembunuh tersebut akan diadili dengan seadil-adilnya. Adapun Al-Azhar, pusat pendidikan Islam terkemuka di Kairo, mengutuk pembunuhan yang dilakukan IS yang disebutnya 'barbar' itu. Gedung Putih di Amerika Serikat juga mengecam eksekusi teranyar IS itu sembari menyatakan, "Tingkat kekejaman yang ditunjukkan IS semakin menguatkan tekad dunia untuk bersatu melawan IS." Adapun Presiden Prancis Francois Hollande mengungkap keprihatinannya atas ekspansi IS yang meluas ke Libia.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya