Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Pelaku Penembakan telah Diidentifikasi

MI/Haufan Hasyim Salengke
17/2/2015 00:00
Pelaku Penembakan telah Diidentifikasi
(AFP)
PRIA bersenjata pelaku penembakan ganda yang terpisah di Kota Kopenhagen, Denmark, diidentifikasi media setempat, Minggu (15/2), berusia 22 tahun dengan riwayat kejahatan kekerasan. Polisi Denmark mengatakan pelaku yang membunuh dua orang di sebuah pusat budaya dan rumah ibadat Yahudi tersebut ditengarai melancarkan aksinya karena terinspirasi serangan di kantor tabloid satire Charlie Hebdo di Paris, Prancis, bulan lalu. "Dia (pelaku) mungkin terinspirasi oleh kejadian penembakan di Paris," ungkap Kepala Badan Keamanan dan Intelijen (SIS) Jens Madsen, kepada wartawan. Beberapa media Denmark mengidentifikasi tersangka penyerangan sebagai Omar El-Hussein. Tabloid Ekstra Bladet menyebut El-Hussein baru dibebaskan dari penjara dua pekan lalu setelah menjalani hukuman untuk kasus penyerangan.

Penyidik mengungkapkan pria yang lahir dan dibesarkan di Denmark itu memiliki riwayat kasus penyerangan dan kepemilikan senjata. Sejauh ini, kepolisian Denmark bekerja keras untuk memastikan apakah El-Hussein memiliki jaringan atau komplotan. Sebagai bagian dari upaya pengungkapan kasus tersebut, selang beberapa jam setelah pelaku ditembak mati, aparat keamanan Denmark meluncurkan serangkaian razia di seluruh Kopenhagen. Polisi, Senin (16/2), mengatakan pihaknya telah menangkap dua orang yang diduga membantu El-Hussein. Polisi di Kopenhagen mengatakan penangkapan itu dilakukan pada Minggu (15/2) dan keduanya akan menghadapi sidang penahanan pada Senin (16/2).

Dukungan dunia

Ekspresi simpati dan dukungan bagi Denmark datang dari berbagai penjuru dunia setelah insiden penembakan tersebut. Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Schmidt menyebut aksi itu sebagai 'tindakan teror yang sinis'. Masyarakat Denmark merasa syok karena negara Skandinavia itu terkenal damai dan tenang. Bahkan, Kopenhagen menyandang predikat sebagai kota yang paling layak huni di dunia. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk serangan itu dan menyeru kepada masyarakat untuk menghormati dan mendukung toleransi dan kebebasan berpendapat. "Tidak ada pembenaran untuk serangan terhadap warga sipil dan (Ban) menegaskan kembali perlunya untuk berdiri kuat guna mendukung kebebasan berekspresi dan toleransi," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.

"Tidak ada ruang untuk antisemitisme atau bentuk diskriminasi rasial, etnik, atau agama di dunia saat ini." Dari kawasan Timur Tengah, Arab Saudi turut mengecam serangan di Denmark dan serangan bersenjata yang membunuh warga muslim di Amerika Serikat (AS). Seperti dikutip Saudi Press Agency, negara kerajaan itu menyebut kedua kasus penyerangan tersebut sebagai aksi teroris. Di bagian lain, AS menyatakan dukungan untuk Denmark dan mengutuk serangan itu serta menyampaikan dukacita bagi keluarga korban. "Belasungkawa kami yang terdalam untuk keluarga korban yang tewas dan petugas keamanan yang terluka dalam serangan teror tersebut," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya