Senin 30 Januari 2023, 08:21 WIB

Jerman Tolak Permintaan Ukraina untuk Kirim Jet Tempur

Cahya Mulyana | Internasional
Jerman Tolak Permintaan Ukraina untuk Kirim Jet Tempur

AFP/JAVIER TORRES
Kanselir Jerman Olaf Scholz

 

KANSELIR Jerman Olaf Scholz menolak tuntutan pejabat Ukraina untuk mengirimkan jet tempur. Ia mendesak negara-negara Barat untuk tidak bergabung dalam perang penawaran untuk senjata canggih.

Pekan lalu, Jerman mengumumkan akan mengirimkan tank tempur Leopard 2 ke Ukraina. Itu setelah berminggu-minggu mendapat tekanan dari sekutu NATO dan Uni Eropa.

“Fakta bahwa kami baru saja membuat keputusan (mengenai pengiriman tank) dan perdebatan (jet tempur) berikutnya sudah dimulai di Jerman itu tampak remeh dan merusak kepercayaan orang pada keputusan pemerintah,” kata Scholz.

Baca juga: Ukraina Minta 24 Jet Tempur kepada Barat

Ia hanya bisa menyarankan agar negara-negara Barat yang menjadi sekutu Ukraina tidak terjebak dalam perdebatan bantuan sistem senjata. Sebaliknya, Scholz mengaku akan terus berkomunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencari solusi perdamaian di Ukraina.

"Nada percakapan itu tidak sopan, tetapi perspektif kami tentu saja sangat berbeda. Dan saya akan terus menelepon Putin, karena kami harus terus berbicara satu sama lain,” katanya.

Dia terakhir menghubungi Putin pada awal Desember. Scholz juga memperingatkan bahwa NATO tidak boleh diseret ke dalam perang dengan Moskow.

“Seorang kanselir Jerman yang mengambil sumpah jabatannya dengan serius harus melakukan segalanya untuk memastikan bahwa perang Rusia melawan Ukraina tidak berubah menjadi perang antara Rusia dan NATO,” tegasnya.

Scholz menambahkan bahwa dia tidak akan membiarkan eskalasi seperti itu terjadi. 

“Bagi saya, penting agar percakapan terus kembali ke poin utama: bagaimana dunia keluar dari situasi yang mengerikan ini? Syaratnya jelas, penarikan pasukan Rusia,” kata Scholz.

Selain Jerman, Amerika Serikat (AS) juga berjanji akan memberikan tank M1 Abrams ke Kyiv. 

“Untuk saat ini, belum ada pembicaraan yang disepakati (dengan Scholz) dalam jadwal. Putin telah dan tetap terbuka untuk dihubungi,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Jerman adalah donor perangkat keras militer terbesar kedua ke Ukraina setelah AS, menurut Kiel Institute for the World Economy, di depan kekuatan Eropa lainnya seperti Prancis dan Inggris.

Sementara Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Melnyk telah mendesak Jerman untuk membeli sejumlah pesawat tempur Tornado. 

Melnyk juga mendesak masyarakat internasional untuk bergabung dengan Jerman memberikan jet tempur untuk negaranya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali meminta negara-negara Barat untuk menyediakan lebih banyak sistem senjata canggih bagi negaranya. 

Zelensky secara khusus menyebutkan proposal baru untuk negara-negara Barat berupa Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS).

“Tidak boleh ada tabu dalam penyediaan senjata untuk melindungi diri dari teror Rusia,” katanya.

Rusia, pekan lalu, mengutuk pengiriman tank tempur NATO ke Ukraina dan menyebutnya sebagai bukti langsung dan berkembang keterlibatan AS dan Eropa dalam perang tersebut. 

Pemimpin Rusia mengatakan garis Jerman dan Barat di Ukraina telah rusak dan meminta Berlin untuk memikirkan kembali pendekatannya. (Aljazeera/OL-1)

Baca Juga

AFP/Medina

Lindungi Wilayah Baru, Rusia Gagas Zona Demiliterisasi

👤Cahya Mulyana 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 13:25 WIB
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan Rusia ingin membuat zona penyangga demiliterisasi di sekitar wilayah yang telah dicaplok...
AFP

Demo Tolak Kebijakan Macron, 450 Demonstran Ditangkap dan 400 Polisi Prancis Terluka

👤Cahya Mulyana 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 07:45 WIB
Sekitar 400 polisi terluka dan 450 demonstran diamankan usai demonstrasi penolakan kebijakan reformasi pensiun yang digagas Presiden...
AFP

Alasan Keamanan, Raja Charles III Batalkan Kunjungan Ke Prancis

👤Cahya Mulyana 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 05:40 WIB
Kantor kepresidenan Prancis mengumumkan penundaan kunjungan perdana keluar negeri Raja Charles III ke Prancis, karena masalah...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya