Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Wabah Covid telah Infeksi 80 Persen Populasi Tiongkok

Ferdian Ananda Majni
22/1/2023 13:37
Wabah Covid telah Infeksi 80 Persen Populasi Tiongkok
Warga mengantre untuk membeli alat tes antigen di sebuah apotek di Xian, Provinsi Shaanxi, Tiongkok.(AFP )

Kemungkinan terjadinya lonjakan Covid-19 berskala besar di Tiongkok dalam beberapa bulan ke depan sangat kecil karena 80 persen dari populasi negara tersebut telah terinfeksi.

Kepala epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok,Wu Zunyou mengatakan bahwa pergerakan massal orang selama periode liburan Tahun Baru Imlek yang sedang berlangsung dapat menyebarkan pandemi, meningkatkan infeksi di beberapa daerah, tetapi gelombang Covid kedua tidak mungkin terjadi dalam dua hingga tiga bulan ke depan.

"Ini karena gelombang epidemi yang sedang berlangsung, sebagian besar didorong oleh beberapa sub-cabang dari jenis Omicron. Telah menginfeksi 80 persen populasi,” katanya seperti dikutip di platform media sosial Weibo.

Pernyataan Wu muncul ketika ratusan juta orang Tiongkok melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk reuni liburan yang telah ditangguhkan di bawah pelonggaran pembatasan Cocid-19 baru-baru ini.

Dengan perkiraan sekitar lima miliar perjalanan penumpang, muncul kekhawatiran akan terjadinya wabah baru di daerah pedesaan yang kurang siap untuk menangani infeksi dalam jumlah besar.

Namun pemerintah telah bergerak untuk meredakan kekhawatiran, dengan Komisi Kesehatan Nasional mengatakan bahwa Tiongkok telah melewati puncak pasien Covid-19 di klinik demam, ruang gawat darurat, dan dengan kondisi kritis.

Hampir 60.000 orang dengan Covid-19 telah meninggal di rumah sakit pada 12 Januari, menurut data pemerintah, kira-kira sebulan setelah Tiongkok tiba-tiba membatalkan kebijakan tanpa Covid-19.

Tetapi beberapa ahli mengatakan bahwa angka tersebut mungkin jauh di bawah angka yang sebenarnya, karena angka tersebut tidak termasuk mereka yang meninggal di rumah dan karena banyak dokter yang mengatakan bahwa mereka tidak ingin menyebut Covid-19 sebagai penyebab kematian. (Aljazeera/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya