AS Siap-siap Terima Keputusan Penghapusan Izin Aborsi

Cahya Mulyana
03/5/2022 12:30
AS Siap-siap Terima Keputusan Penghapusan Izin Aborsi
Aborsi(Ilustrasi)

Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) ya tengah menguji ulang perizinan aborsi. Hakim Samuel Alito, satu dari empat hakim yang menguji aturan ini mengatakan hasil musyawarah majelis hakim sudah muncul dengan sikap akan membatalkan perizinan yang diputuskan Roe v Wade pada 1973 tersebut.

“Roe sudah salah besar sejak awal,” ungkap Alito dalam musyawarah hakim pada 10 Februari 2022 dan diberi judul sebagai Draf 1 di Opini Mahkamah yang bocor ke publik.

Empat hakim lain yang ditunjuk Partai Republik, Clarence Thomas, Neil Gorsuch, Brett Kavanaugh dan Amy Coney Barrett akan memberikan suara bersama Alito dalam konferensi yang diadakan di antara para hakim setelah mendengar argumen lisan pada bulan Desember, dan terus mendukung pendapat pembatalan izin aborsi.

Setelah pemungutan suara awal di antara para hakim, Alito memberikan pendapat kemudian didokumentasikan yang kemudian diedarkan di antara para hakim. “Kami berpendapat bahwa Roe dan Casey harus dikesampingkan," ujarnya.

Landasan keputusan itu itu merujuk pada kasus Planned Parenthood v Casey tahun 1992 yang menegaskan temuan Roe tentang hak konstitusional atas layanan aborsi tetapi mengizinkan negara bagian untuk menempatkan beberapa batasan pada praktik tersebut.

“Sudah waktunya untuk mengindahkan konstitusi dan mengembalikan masalah aborsi kepada wakil rakyat untuk membuat aturan baru," jelasnya.

Gugatan tersebut diajukan negara bagian Mississippi untuk menghidupkan kembali larangan aborsi mulai dari usia kehamilan 15 minggu, yang telah dilarang oleh pengadilan yang lebih rendah.

Negara bagian selatan telah meminta hakim untuk membatalkan perizinan Roe v Wade, serta putusan Casey pada 1992 soal hak aborsi. Bocoran sikap Mahkamah Agung tersebut ditentang Partai Demokrat.

Pejabat teras Partai Demokrat yang juga menjabat Ketua Senat AS Nancy Pelosi dan Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer mengatakan pengadilan tampak siap untuk memberlakukan pembatasan hak terbesar dalam lima puluh tahun terakhir tidak hanya pada wanita tetapi pada semua orang di AS.

"Membulatkan anggota pengadilan yang ditunjuk Partai Republik untuk pemungutan suara bertujuan membatalkan keputusan Roe v Wade akan dianggap sebagai kekejian, salah satu keputusan terburuk dan paling merusak dalam sejarah modern."

Gubernur New York Kathy Hochul, juga seorang politisi Partai Demokrat, mengatakan membocorkan opini hakim itu adalah serangan memalukan terhadap hak perempuan untuk menentukan nasib kehamilan.

Kemudian banyak politisi Republik lain memuji bocoran rancangan keputusan itu. "Demokrat menyerang Mahkamah Agung dengan tuduhan pelanggaran yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jelas itu dimaksudkan untuk mengintimidasi," kata Senator Republik Josh Hawley.

“Saya akan mengatakan, jika ini adalah pendapat Mahkamah Agung, itu pendapat yang final. Sebab diambil dari analisa, musyawarah dan landasan yang kuat secara moral.”

Sejumlah negara bagian yang dikuasai Partai Republik saat ini berusaha membatasi hak aborsi, yang terbaru di Oklahoma. “Proses musyawarah rahasia Mahkamah Agung sangat sakral dan bebas dari kepentingan politik," kata Senator Republik Rick Scott.

"Pelanggaran ini menunjukkan bahwa Demokrat radikal bekerja lebih keras untuk mengintimidasi dan melemahkan Mahkamah Agung. Itu selalu menjadi rencana mereka. Para hakim tidak dapat digoyahkan oleh serangan ini.”

Kebocoran keputusan tersebut merupakan pengungkapan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari rancangan opini Mahkamah Agung. Kantor berita Associated Press mengatakan jika diverifikasi itu akan menandai pengungkapan mengejutkan dari proses musyawarah rahasia pengadilan tinggi. Mahkamah Agung dan Gedung Putih menolak berkomentar. (Aljazeera/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya