Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
RUSIA memperingatkan bahwa ranjau yang telah dikerahkan Ukraina di Laut Hitam untuk melawan operasi militernya bisa hanyut sampai Selat Bosphrous dan Laut Mediterania.
"Setelah dimulainya operasi militer khusus Rusia, pasukan angkatan laut Ukraina telah mengerahkan penghalang ranjau di sekitar pelabuhan Odessa, Ochakov, Chernomorsk dan Yuzhny," kata layanan keamanan FSB dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (19/3).
Baca juga: Kemlu: 120 WNI di Ukraina tiba di Tanah Ai, 13 Proses Evakuasi
Dikatakannya, ranjau tersebut usang dan dibuat pada paruh pertama abad ke-20. Badai, lanjutnya, telah memotong kabel pada beberapa ranjau yang sekarang mengambang bebas di Laut Hitam, yang didorong oleh angin dan arus.
Mengingat arah arus tersebut, katanya, ranjau-ranjau itu mengambang menuju Bosphrous dan kemudian ke Mediterania. Sejak melancarkan serangannya pada 24 Februari, Rusia telah menguasai sebagian besar garis pantai Laut Hitam Ukraina.
Di sisi lain, pada Sabtu, Ukraina meminta Tiongkok untuk bergabung dengan negara-negara Barat dalam mengutuk aksi barbarian Rusia, setelah AS memperingatkan Beijing tentang konsekuensi jika mendukung serangan Moskow di negara itu.
"Tiongkok dapat menjadi elemen penting sistem keamanan global jika membuat keputusan yang tepat untuk mendukung koalisi negara-negara beradab dan mengutuk barbarisme Rusia," tulis penasihat presiden Ukraina Mikhailo Podolyak di Twitter. (AFP/Nur/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved