Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Selandia Baru Berencana Longgarkan Kontrol Perbatasan Covid-19

Nur Aivanni
03/2/2022 12:12
Selandia Baru Berencana Longgarkan Kontrol Perbatasan Covid-19
Warga berjalan-jalan di Kota Wellington, Selandia Baru.(AFP/Marty MELVILLE )

Selandia Baru akan mulai melonggarkan beberapa pembatasan perbatasan akibat pandemi bulan ini tetapi tidak akan dibuka kembali sepenuhnya sampai Oktober. Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern pada Kamis (3/2).

Ardern mengumumkan rencana lima langkah untuk menghubungkan kembali Selandia Baru ke seluruh dunia, dimulai dengan membebaskan persyaratan karantina hotel bagi warganya yang terdampar di luar negeri oleh pandemi.

"Saatnya untuk bergerak lagi," kata Ardern. Dia baru-baru ini berada di bawah tekanan untuk melonggarkan kebijakan perbatasan yang sebagian besar tidak berubah sejak awal covid-19 hampir dua tahun lalu.

"Keluarga dan teman perlu bersatu kembali, bisnis kami membutuhkan keterampilan untuk tumbuh, eksportir perlu melakukan perjalanan untuk membuat koneksi baru," terangnya.

Ardern mengatakan warga Selandia Baru di Australia dapat kembali ke rumah dan melakukan isolasi mandiri, daripada pergi ke karantina, mulai 27 Februari, diikuti dua minggu kemudian oleh Kiwi (sebutan warga Selandia Baru) di tempat lain di dunia.

Pilihan tersebut kemudian secara bertahap akan tersedia bagi kelompok lain seperti migran terampil, pelajar internasional, warga Australia, dan akhirnya semua warga negara asing yang sudah divaksinasi.

Itu akan melibatkan pendatang internasional yang melakukan isolasi mandiri selama 10 hari alih-alih menjalani karantina hotel selama 10 hari yang dipantau oleh personel militer Selandia Baru.

Hanya 800 kamar per bulan yang tersedia di bawah sistem saat ini, dengan permintaan secara teratur melebihi pasokan sepuluh kali lipat.

Banyak warga Selandia Baru mengkritiknya karena terlalu keras terhadap kedatangan internasional, dengan kelompok bisnis mengatakan hal itu berkontribusi pada kekurangan tenaga kerja dan melumpuhkan industri pariwisata.

Ardern mengatakan sistem karantina - yang dikenal secara lokal sebagai MIQ - telah menjadi bagian penting dari keberhasilan Selandia Baru mengatasi virus korona, dengan hanya 53 kematian tercatat dalam populasi sebanyak lima juta penduduk.

Selandia Baru awalnya berencana untuk mulai melonggarkan kontrol perbatasan pada bulan lalu dan dibuka kembali sepenuhnya pada April. Tetapi, langkah tersebut ditunda karena munculnya varian omikron.

Ardern mengatakan tingkat vaksinasi Selandia Baru yang tinggi - hampir 95% populasi disuntik dua kali, dengan sepertiganya juga menerima vaksin booster - berarti perubahan sekarang mungkin untuk dilakukan. (AFP/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya