Pimpinan G-20 Sepakat Bantu Pendanaan Negara Miskin Tangani Pandemi

Andhika Prasetyo
01/11/2021 17:00
Pimpinan G-20 Sepakat Bantu Pendanaan Negara Miskin Tangani Pandemi
Suasana penutukan KTT G-20 di Roma, Italia, (Minggu (31/10)(ANTARA)

KONFERENSI Tingkat Tinggi (KTT) kelompok 20 negara perekonomian terbesar di  dunia (G-20) yang diselenggarakan di Roma, Italia, telah berakhir. KTT tersebut menghasilkan teks deklarasi dari para pemimpin negara tentang isu global yang menggambarkan perekonomian dunia termasuk tindakan-tindakan bersama yang harus dilakukan negara-negara anggota.

Leaders declaration ini terdiri dari 61 paragraf yang mencakup 26 isu yang menggambarkan tantangan perekonomian dunia termasuk situasi pandemi dan apa yang dapat dilakukan bersama oleh negara-negara anggota G-20,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui keterangan resmi, Senin (1/11).

Sejumlah isu yang masuk di dalam deklarasi tersebut antara lain terkait kesehatan, energi dan perubahan iklim, perjalanan internasional, hingga ekonomi digital. Dalam bidang kesehatan, Indonesia termasuk salah satu negara yang mengusulkan pembentukan joint health and finance task force untuk membantu pendanaan penanganan kesehatan di masa pandemi.

“Disepakati pembentukan joint health and finance task force untuk menyusun road map pendanaan bantuan penanganan kesehatan, khususnya untuk negara-negara miskin dan berkembang,” lanjutnya.

Pada isu energi dan perubahan iklim, Menlu menyebut terjadi perdebatan yang mendalam saat membahas mengenai target pengurangan emisi karbon dan penetapan time frame menuju net zero emission. “Dan tentunya semua sepakat bahwa untuk transisi energi diperlukan kerja sama internasional,” tambahnya.

Selain itu, Indonesia juga berhasil memasukkan prinsip common but differentiated responsibilities (CBDR) dalam konteks energi dan iklim. Indonesia menekankan pentingnya pemenuhan komitmen pembiayaan iklim dari negara maju untuk negara berkembang.

“Kita juga memasukkan pentingnya pemenuhan komitmen pembiayaan iklim US$100 miliar dari negara maju untuk negara berkembang dan pembentukan digital economy working group,” tandas Retno.

Pada sesi penutupan KTT G-20 di Roma, Italia, Minggu (31/10), Presiden Joko Widodo menerima keketuaan atau Presidensi KTT G20 dari Perdana Menteri Italia Mario Draghi . Presidensi KTT G20 ini merupakan yang pertama bagi Indonesia dan akan dimulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022. (Ant/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya