Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SEDIKITNYA 11 orang tewas dalam serangan di sebuah desa di Irak timur pada Selasa (26/10) malam, yang diduga dilakukan oleh kelompok Negara Islam atau sering disebut ISIS.
“Serangan terhadap Al-Rashad di provinsi Diyala menyebabkan 11 tewas dan 13 terluka,” kata sumber keamanan setempat.
Baca juga: Thailand Siap Sambut Kembali Turis Usai Pembatasan Covid-19
Yang lain mengatakan bahwa warga sipil termasuk di antara mereka yang terbunuh oleh tembakan senjata ringan di desa itu, rumah bagi banyak anggota dinas keamanan.
Daerah itu telah ditutup dan bala bantuan dikirim untuk memburu para penyerang, kata sumber pertama.
Kedua sumber mengatakan sebagian besar penduduk desa berasal dari suku Bani Tamim yang sama dengan gubernur provinsi Diyala.
ISIS melonjak untuk mengendalikan sebagian besar Irak dan Suriah pada tahun 2014, tetapi kekhalifahannya kemudian runtuh di bawah serangan berturut-turut.
Irak menyatakan kalah pada 2017 dan kelompok itu dihancurkan di negara tetangga Suriah pada 2019. Namun ancaman jihadis tetap ada dan kelompok itu terus melakukan serangan.
Sebuah laporan PBB yang diterbitkan awal tahun ini memperkirakan bahwa sekitar 10.000 pejuang ISIS tetap aktif di Irak dan Suriah.
Pada awal September, 13 petugas polisi federal Irak tewas dalam serangan ISIS di pos pemeriksaan mereka di dekat kota utara Kirkuk.
Pada bulan Juli, kelompok tersebut mengaku bertanggung jawab atas serangan di sebuah pasar di distrik Syiah Baghdad, Kota Sadr, di mana sekitar 30 orang tewas.
Awal bulan ini, pihak berwenang mengumumkan dua penangkapan signifikan di luar Irak yakni perencana serangan yang diklaim ISIS tahun 2016 yang menewaskan 320 orang di Baghdad dan tersangka kepala keuangan ISIS, Sami Jasim al-Jaburi. (Aiw/France24/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved