Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Taiwan Ajukan Permohonan Gabung dalam Kesepakatan Perdagangan Trans-Pasifik

Nur Aivanni 
23/9/2021 16:19
Taiwan Ajukan Permohonan Gabung dalam Kesepakatan Perdagangan Trans-Pasifik
Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi.(AFP)

TAIWAN telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan kesepakatan perdagangan trans-Pasifik. Hal itu dikonfirmasi oleh para pejabat pada Kamis, beberapa hari setelah Tiongkok mengatakan pihaknya juga ingin menjadi anggota dalam perjanjian tersebut.

Pengumuman oleh Taiwan itu disambut baik oleh Jepang, tetapi dapat membuat marah Beijing yang mencoba membuat Taiwan tetap terisolasi di panggung dunia.

Baca juga: Marquez dan Espargaro Cukup Puas dengan Tunggangan MotoGP 2022

Ditandatangani oleh 11 negara Asia-Pasifik pada tahun 2018, Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) adalah pakta perdagangan bebas terbesar di kawasan tersebut dan menyumbang sekitar 13,5% dari ekonomi global.

"Taiwan tidak bisa ditinggalkan di dunia dan harus berintegrasi ke dalam ekonomi regional," kata Juru Bicara Kabinet Lo Ping-cheng kepada wartawan. 

Tokyo pun menyambut baik pengumuman tersebut. "Jepang menyambut baik permohonan Taiwan untuk bergabung dengan Kemitraan Trans-Pasifik," kata Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi kepada wartawan di New York.

Negosiasi untuk kesepakatan perdagangan besar-besaran pada awalnya dipimpin oleh Amerika Serikat sebagai cara untuk meningkatkan pengaruhnya di kawasan Asia-Pasifik. Itu juga dirancang untuk menjaga agar Tiongkok, yang memiliki kesepakatan perdagangan regionalnya sendiri, terkunci.

Tetapi mantan Presiden AS Donald Trump, yang meremehkan perjanjian multilateral, menarik diri dari kesepakatan itu pada 2017.

CPTPP adalah penerus negosiasi tersebut dan mencakup Australia, Brunei, Kanada, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Peru, Selandia Baru, Singapura, dan Vietnam.

Taiwan telah melobi untuk bergabung dengan pakta itu selama bertahun-tahun, tetapi permohonan pada Kamis itu membuatnya resmi.

Pengumuman tersebut datang kurang dari seminggu setelah Tiongkok mengatakan pihaknya juga secara resmi mendaftar untuk bergabung.

Mereka yang berharap untuk bergabung, seperti Inggris, harus mendapat dukungan bulat dari semua negara anggota pakta itu.

Aplikasi Tiongkok datang pada saat Beijing sedang berseteru dengan sejumlah negara barat.

Pada Kamis, Australia mengatakan Tiongkok harus mengakhiri pembekuan kontak dengan politisi senior Australia jika berharap untuk mendaftar.

Adapun permohonan Taiwan tersebut kemungkinan akan ditentang oleh Beijing, yang memandang pulau demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai wilayahnya sendiri dan telah berjanji suatu hari akan merebutnya, dengan paksa jika perlu.

Para pemimpin otoriter Tiongkok menolak setiap hubungan internasional dengan Taiwan.

Mereka telah meningkatkan tekanan ekonomi, militer dan diplomatik di pulau itu sejak pemilihan Presiden Tsai Ing-wen 2016 yang memandang Taiwan sebagai negara berdaulat.

Semua anggota CPTPP memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Beijing, bukan Taipei.

Tetapi ancaman Tiongkok yang berkembang terhadap Taiwan telah menghasilkan simpati internasional untuk pulau itu di antara kekuatan barat.

John Deng, negosiator perdagangan utama Taipei, mengatakan kepada wartawan pada Kamis bahwa dia memperkirakan adanya penentangan Tiongkok terhadap penyertaan Taiwan. (AFP/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik