Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Roman Kent, Presiden Komite Auschwitz, Meninggal di New York

Lidya Tannia Bangguna
22/5/2021 11:27
Roman Kent, Presiden Komite Auschwitz, Meninggal di New York
Roman Kent(AFP/ODD ANDERSEN via Getty Images)

PRESIDEN Komite Auschwitz Internasional Roman Kent, yang selamat dari kengerian kamp kematian Nazi saat remaja, meninggal di New York setelah sakit. Keterangan ini disampaikan organisasinya yang berkantor pusat di Berlin, Jumat (21/5) .

Para penyintas Auschwitz di seluruh dunia merasa sangat berduka dengan kepergian Kent, sebab ia kerap menjadi perwakilan bagi mereka selama beberapa dekade.

"Para penyintas Auschwitz di seluruh dunia mengucapkan selamat tinggal dengan rasa terima kasih yang besar dan kesedihan yang mendalam bagi Roman Kent, yang telah menjadi perwakilan yang konstan dan fasih dari ingatan dan kehidupan mereka selama beberapa dekade," kata Wakil Presiden Komite Auschwitz Christoph Heubner.

Baca juga: Jerman akan Berlakukan Karantina pada Pelancong dari Inggris

Usia Kent tidak diketahui secara pasti. Namun, menurut keterangan yang didapat, ia lahir di Lodz, Polandia pada 1925.

Pada akhir 1939, setelah Nazi Jerman menginvasi Polandia, beberapa anggota keluarganya dikirim ke Ghetto, dimana ayahnya kemudian meninggal karena kekurangan gizi pada 1943.

Sedangkan anggota keluarga lainnya dikirim ke kamp Auschwitz-Birkenau pada 1944, tempat Roman dipisahkan dari ibu dan saudara perempuannya.

Ketika ia berusia 16 tahun, dia dan saudaranya yang bernama Leon dikirim ke kamp konsentrasi lain sebelum dibebaskan oleh pasukan Amerika Serikat (AS) dalam perjalanannya ke Dachau.

Selepas itu, saudara-saudaranya bermigrasi ke AS setelah perang.

Pada 2011, Kent menjadi kepala Komite Auschwitz Internasional.

Kelompok Auschwitz International ini didirikan pada 1952 oleh orang-orang yang selamat dari kamp Auschwitz-Birkenau dengan tujuan memberitahu dunia apa yang terjadi di kamp konsentrasi dan pemusnahan Auschwitz-Birkenau, serta untuk menjaga kepentingan para penyintas.

Sekedar informasi, Auschwitz adalah nama yang digunakan untuk mengidentifikasi tiga kamp konsentrasi Nazi Jerman utama dan 40-50 sub-kamp. Nama ini diambil dari versi Jerman nama kota Polandia di dekat sana.

Bangunan itu adalah tempat penting untuk dikenang seluruh umat manusia atas pembantaian karena kebijakan rasis, kegelapan dalam sejarah kemanusiaan, tanda peringatan, dan konsekuensi tragis dari ideologi ekstrem dan penolakan martabat manusia.

Sebanyak 1,1 juta orang, kebanyakan dari mereka adalah orang Yahudi, tewas di kamp, mati di kamar gas, atau karena kelaparan atau penyakit. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya