Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

AS Minta Stafnya Tinggalkan Kedutaan Besar di Kabul

Atikah Ishmah Winahyu
28/4/2021 08:37
AS Minta Stafnya Tinggalkan Kedutaan Besar di Kabul
Seorang polisi Afghanistan berjaga-jaga di pos pemeriksaan dekat Kedubes AS di Kabul.(AFP/SHAH MARAI)

AMERIKA Serikat (AS) memerintah staf non-esensial untuk meninggalkan kedutaan besar di Kabul, Afghanistan, Selasa (27/4), karena laporan ancaman meningkat.

Departemen Luar Negeri AS, dalam sebuah nasihat perjalanan, mengatakan telah memerintahkan keberangkatan pegawai pemerintah AS dari kedutaan AS Kabul yang fungsinya dapat dilakukan di tempat lain.

Penjabat duta besar AS di Kabul Ross Wilson mengatakan Departemen Luar Negeri mengambil keputusan tersebut sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dan laporan ancaman di Kabul.

Baca juga: Pemerintah AS Izinkan Warga yang Telah Divaksin tidak Pakai Masker

Dia mengatakan perintah tersebut mempengaruhi karyawan dalam jumlah yang relatif kecil dan kantor kedutaan akan tetap beroperasi.

“Personel yang sangat dibutuhkan untuk menangani masalah terkait penarikan pasukan AS dan pekerjaan penting yang kami lakukan untuk mendukung rakyat Afghanistan akan dapat tetap berada di tempat,” tulis Wilson di Twitter.

Pada awal bulan ini, Presiden AS Joe Biden mengatakan akan menarik semua pasukan 'Negeri Paman Sam' itu dari Afghanistan pada 11 September.

Biden menyimpulkan bahwa pasukan AS telah mencapai tujuan mereka dan tidak dapat berbuat lebih banyak lagi, tetapi para pejabat AS belum merahasiakan kekhawatiran bahwa kekerasan akan meningkat ketika Taliban merasa bahwa mereka mencapai kemenangan.

Di bawah kesepakatan yang dicapai oleh pemerintahan mantan presiden Donald Trump, Taliban setuju untuk tidak menyerang pasukan AS saat mereka mundur, tetapi mereka telah meningkatkan serangan terhadap pasukan pemerintah Afghanistan.

Penasihat Departemen Luar Negeri, yang juga memperbarui peringatan bagi warga AS untuk tidak berkunjung, mengatakan bahwa kelompok teroris dan pemberontak terus merencanakan dan melaksanakan serangan di Afghanistan.

Pemerintahan Biden akan mempertahankan pasukan terbatas di Kabul untuk menjaga kedutaan yang luas itu. (Straitstimes/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik