Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Senat Brasil Selidiki Kebijakan Covid-19 Bolsonaro

Basuki Eka Purnama
28/4/2021 08:02
Senat Brasil Selidiki Kebijakan Covid-19 Bolsonaro
Presiden Brasil Jair Bolsonaro(AFP/EVARISTO SA)

SENAT Brasil, Selasa (27/4), memulai penyelidikan terhadap kebijakan covid-19 pemerintah 'Negeri Samba' itu. Hal itu dipandang sebagai langkah politik yang bisa menghantam peluang Presiden Jair Bolsonaro dalam pilpres pada tahun depan.

Bolsonaro menolak masukkan dari pakar mengenai pandemi covid-19 setiap waktu, mengkritik kebijakan lockdown, menolak menggenakan masker, menolak divaksin, dan mempromosikan obat, seperti hydroxychrloroquine meski pakar menyebut obat itu tidak efektif melawan covid-19.

Sikap Bolsonaro itu menyebabkan dirinya menjadi sasaran tembak saat angka kematian covid-19 di Brasil meroket hingga hampir 400 ribu orang, kedua terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat, dan negara Amerika Latin itu kesulitan mendapatkan vaksin dalam jumlah yang memadai bagi 212 juta penduduk mereka.

Baca juga: Kanada Laporkan Kematian Pertama Terkait Vaksin AstraZeneca

Komisi Penyelidikan Parlemen akan menganalisa apakah pejabat pemerintah Brasil melakukan pembiaran atau korupsi dalam menghadapi pandemi covid-19 termasuk insiden tewasnya pasien covid-19 karena kehabisan pasokan oksigen di Kota Manaus.

Bolsonaro membela kebijakannya terkait pandemi covid-19. Di hadapan pendukungnya di istana presiden Brasil, dia mengatakan, "Saya tidak melakukan kesalahan apa pun.

Presiden Brasil itu beralasan kerusakan ekonomi akibat kebijakan lockdown lebih merusak ketimbang pandemi itu sendiri.

Pengamat politik Andre Rehbein Sathler menyebut penyelidikan oleh parlemen itu membuat Bolsonaro takut.

"Saya rasa penyelidikan ini membuat masalah bagi presiden," ujar Sathler.

"Mereka bahkan tidak perlu melakukan penyelidikan sedikit pun. Aksi pemerintah saat pandemi terlihat jelas. Pemerintah Brasil menggugat ke Mahkamah Agung agar negara bagian tidak memberlakukan aturan menjaga jarak sosial, menolak membeli vaksin, dan menganggap remeh pandemi," lanjutnya. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya