Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
WALAU batas waktu penyerahan uang tebusan bagi 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina telah berakhir, belum terlihat adanya pergerakan pasukan gabungan TNI yang sedang berlatih di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Dari pengamatan di dermaga Pelabuhan Malundung dan markas Mamburungan Lantamal XIII Kota Tarakan, tidak terlihat adanya esklasi kegiatan untuk melakukan operasi militer. Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) yang ada di Tarakan masih menjalani latihan.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VI Mulawarman,Kolonel Infantri Andi Gunawan mengungkapkan pasukan yang masih ada yang di Kota Tarakan masih berlatih di darat, udara, maupun laut dan masih dalam kondisi siaga.
"Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) masih tetap melakukan latihan militer gabungan TNI di Kota Tarakan. Bila nanti ada perintah mengarah ke titik pergerakan Abu Sayyaf, tentu saja siap laksanakan tugas," tegasnya, Sabtu (9/4).
Namun, Gunawan secara implisit mengatakan pasukan gabungan Denjaka serta Kopasus, kini makin mempertajam latihan. "Latihan tetap melibatkan semua unsur. Mereka latihan seusia medan," ungkapnya.
Dijelaskannya, PPRC yang sedang berada di Tarakan ini siap ditugaskan kemanapun dan kapanpun, sesuai perintah atasan. Tidak terkecuali melakukan operasi militer pembebasan sandera Abu Sayyaf di Filipina.
"Ini (latihan) dilakukan untuk memelihara kesiapan dari masing-masing unsur dalam latgab PPRC ini. Juga untuk memelihara kesehatan dan moril mereka, karena harus siap bertugas kapanpun dan dimanapun. Hingga kini belum kapan latihan berakhir," jelasnya.
"Kami masih bersiaga di Tarakan,belum ada perintah untuk menghentikan latihan dan menarik pasukan dari Tarakan," imbuhnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved