Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Facebook Larang Akun Militer Myanmar

Nur Aivanni
25/2/2021 14:09
Facebook Larang Akun Militer Myanmar
Ilustrasi facebook(AFP/LIONEL BONAVENTURE)

FACEBOOK telah melarang semua akun yang tersisa dan terkait dengan militer Myanmar pada Kamis (25/2). Langkah tersebut, yang segera berlaku, untuk militer dan entitas yang dikendalikan oleh angkatan bersenjata di Facebook dan Instagram.

Facebook juga melarang semua entitas komersial yang terkait dengan militer untuk beriklan di platform tersebut.

"Peristiwa sejak kudeta 1 Februari, termasuk kekerasan yang mematikan, telah memicu perlunya larangan ini," kata raksasa media sosial itu dalam sebuah pernyataan.

"Kami yakin risiko mengizinkan Tatmadaw di Facebook dan Instagram terlalu besar," tambahnya, yang menggunakan nama Myanmar untuk angkatan bersenjata negara itu.

Pasukan keamanan terus meningkatkan penggunaan kekuatan melawan gerakan pembangkangan sipil yang besar dan sebagian besar damai yang menuntut junta militer Myanmar untuk melepaskan kekuasaan.

Baca juga: Lagi, AS Jatuhkan Sanksi untuk Dua Pemimpin Junta Militer Myanmar

Sejauh ini, tiga pengunjuk rasa anti-kudeta telah tewas dalam demonstrasi, sementara seorang pria yang berpatroli di daerah sekitar Yangon yang menentang penangkapan pada malam hari juga ditembak mati.

Militer telah menggunakan Facebook untuk meningkatkan klaimnya bahwa kecurangan pemilih telah merusak pemilu pada November lalu. Dalam pemilu tersebut, pemimpin sipil yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, menang telak.

Dalam beberapa tahun terakhir, raksasa media sosial itu telah melarang ratusan halaman terkait tentara setelah dikritik karena tanggapannya yang tidak efektif terhadap unggahan jahat di negara tersebut.

Pengumuman pada Kamis tersebut menyusul keputusan Facebook pada akhir pekan untuk melarang halaman yang dijalankan oleh layanan informasi "True News" milik rezim.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik