Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PEMERINTAH Indonesia terus melakukan koordinasi dengan pemerintah Filipina untuk membebaskan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera di wilayah Filipina oleh kelompok Abu Sayyaf.
"Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia bersama dengan Menlu Filipina, juga Panglima Tentara Nasional Indonesia dengan Panglima Tentara Filipina, terus melakukan komunikasi,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Filipina Johny Josephus Lumintang, Kamis (31/3).
Johny mengatakan saat ini pemerintah memiliki beberapa pilihan dalam upaya pembebasan para WNI. Tetapi, ia melanjutkan, keselamatan para sandera adalah hal yang paling utama.
"Bagaimanapun, kami ingin para sandera dapat bebas dengan selamat. Itu prioritas kita saat ini,” ucap Johny.
Penyanderaan bermula ketika Kapal Tunda Brahma 12 dan Kapal Tongkang Anand 12 yang berbendera Indonesia dibajak kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Filipina saat dalam perjalanan dari Sungai Puting Kalimantan Selatan menuju Batangas, Filipina Selatan.
Tidak diketahui persis kapan kapal dibajak karena pihak pemilik kapal baru mengetahui terjadi pembajakan pada tanggal 26 Maret 2016, saat menerima telepon dari seseorang yang mengaku dari kelompok militan tersebut.
Saat ini, Kapal Brahma 12 sudah dilepaskan dan sudah berada di tangan otoritas Filipina, sementara Kapal Anand 12 dan sepuluh awak kapal WNI masih berada di tangan para pembajak. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved