Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Lebanon akan Berlakukan Lockdown 3 Minggu

(Aiw/The Guardian/I-1)
06/1/2021 05:25
Lebanon akan Berlakukan Lockdown 3 Minggu
Seorang perawat merawat pasien yang menderita penyakit virus korona (COVID-19) di unit perawatan intensif yang terisolasi di rumah sakit(Photo by Joseph EID / AFP))

LEBANON telah mengumumkan aturan lockdown penuh, termasuk kebijakan jam malam selama tiga minggu untuk membendung penyebaran kasus covid-19. Menteri Kesehatan sementara, Hamad Hasan mengatakan lockdown akan dimulai pada Kamis (7/1) dan berlangsung hingga 1 Februari, dengan rincian lebih lanjut sektor mana yang dikecualikan diumumkan pada Selasa (5/1).

Negara itu mencatat 2.870 infeksi baru pada Minggu (3/1), sehingga totalnya menjadi 189.278 kasus dan 1.486 kematian sejak 21 Februari 2020.

Kepatuhan terhadap jarak sosial dan tindakan pencegahan lainnya masih lemah dan sekarang ada kekhawatiran akan peningkatan kasus yang signifikan setelah liburan Natal dan Tahun Baru.

"Ini masalah besar. Dalam sepuluh hari ke depan akan sangat sulit dan kami memperkirakan angka kematian akan meningkat seiring dengan meningkatnya infeksi. Kami (kapasitas rumah sakit) hampir penuh sekarang dan kami bahkan belum melihat pengaruh periode liburan," kata Kepala Unit Perawatan Kritis di Rumah Sakit Rafik Hariri.

 

Lockdown terberat

Inggris memberlakukan lockdown nasional terberat sejak Maret 2020. Perdana Menteri Boris Johnson memperingatkan pada masyarakat bahwa beberapa minggu ke depan akan menjadi periode yang paling sulit.

Lockdown berlangsung selama tujuh minggu dan akan dilakukan peninjauan kebijakan para pertengahan periode. Tidak ada relaksasi apa pun sebelum 22 Februari 2021.

Para siswa akan beralih ke pembelajaran jarak jauh hingga pertengahan Februari. Sementara ujian GCSE dan A-level juga tidak mungkin berjalan sesuai rencana.

"Saya benar-benar memahami ketidaknyamanan dan kesulitan atas perubahan yang terlambat ini akan berdampak bagi jutaan orangtua dan murid di seluruh negeri," kata Johnson.

Dalam pidatonya, Senin (4/1) pukul 8 malam, Perdana Menteri mengatakan dia berharap bahwa 12,2 juta warga yang paling rentan di masyarakat, yakni penghuni dan staf panti jompo, tenaga kesehatan, perawatan sosial garis depan, lansia di atas 70 tahun dan warga yang memiliki penyakit komorbid akan mendapatkan vaksinasi pertama mereka pada pertengahan Februari.

"Dengan setiap dosis vaksin yang masuk ke tangan kami, kami meningkatkan peluang melawan covid-19 dan mendukung warga Inggris," katanya.

Pada Senin, kepala petugas medis Inggris merekomendasikan agar peringatan covid-19 dinaikkan ke level tertinggi, dari 4 menjadi 5, yang menunjukkan bahwa ada risiko material karena layanan kesehatan kewalahan menangani pasien dan memerlukan jarak sosial yang sangat ketat. (Aiw/The Guardian/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya