Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
KASUS penyanderaan 10 awak tug boat Brahma 12 milik PT Patria Maritim Line hingga kini masih berlangsung. Penyandera yang diduga anggota kelompok Abu Sayyaf tersebut meminta tebusan Rp15 miliar.
Youla Lasut, istri Alvian Elvis Repi mualim satu Brahma 12 menceritakan kapal tersebut sudah dibajak sejak Sabtu (26/3) lalu. Namun, ia baru menerima kabar melalui sambungan telepon dari suaminya satu hari berselang.
"Awalnya Minggu dia kabarin saya, katanya kapal sedang dibajak. Ian mengatakan saya jangan panik, kondisi aman. Ia hanya minta saya cepat telepon ke perusahaan agar tebusannya segera dibayar," kata ibu dua anak itu, Selasa (29/3).
Youla mengatakan, pihak perompak meminta tebusan sebesar Rp15 miliar. Namun, pihak perusahaan hingga saat ini masih bernegosiasi, dan menurutnya belum ada tindakan dari pemerintah untuk kasus ini.
"Baru perusahaan yang hubungi, pemerintah belum ada. Untuk sekarang, harapan saya pada pemerintah, saya minta tolong agar segera diurus. Saya punya keluarga, saya harap ada cepat kabar dari dia. Tolong untuk dipercepat, supaya kita keluarga gak panik," harapnya.
Menurut Youla, suaminya yang baru dua bulan bekerja di perusahaan tersebut. Saat itu ia sedang membawa batu bara dari perusahaannya yang berada di Banjarmasin menuju Filipina.
Awalnya kapal tersebut transit ke pelabuhan di Malaysia, saat beranjak menuju Filipina, kapal tersebut dibajak oleh perompak yang belum diketahui informasi detailnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved