Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

AS Mulai Izinkan Tes Cepat di Rumah

Nur Aivanni
17/12/2020 05:30
AS Mulai Izinkan Tes Cepat di Rumah
selebaran tak bertanggal ini diperoleh 22 November 2020 milik Lucira Health, Inc. menunjukkan tes diagnostik molekuler resep untuk COVID-19(AFP)

AMERIKA Serikat telah mengizinkan tes cepat di rumah untuk covid-19. Tes itu tersedia tanpa resep dan hasilnya dapat diketahui sekitar 20 menit.

Tes tersebut, yang dibuat perusahaan Ellume yang berbasis di California, akan dijual dengan harga sekitar $30. Perusahaan tersebut berencana meluncurkan 3 juta unit pada Januari 2021 dan jutaan lainnya di bulan-bulan berikutnya.

Komisaris Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), Stephen Hahn, mengatakan otorisasi penggunaan darurat tersebut merupakan tonggak penting.

Tes Ellume menggunakan usap hidung yang tidak sejauh usap nasofaring yang digunakan dalam pengaturan klinis. Karena itu, tes tersebut lebih nyaman untuk dilakukan sendiri.

Menurut FDA, tes tersebut dengan tepat mengidentifikasi 96% sampel positif dan 100% sampel negatif pada individu dengan gejala. Pada orang tanpa gejala, tes tersebut dengan tepat mengidentifikasi 91% sampel positif dan 96% sampel negatif.

Pengujian yang dilakukan di rumah tersebut dihubungkan dengan aplikasi pada telepon pengguna untuk menafsirkan hasilnya. Hasilnya akan keluar dalam waktu sekitar 20 menit dan dikirimkan melalui aplikasi, yang mengharuskan pengguna memasukkan kode pos dan tanggal lahir, untuk dilaporkan ke otoritas kesehatan masyarakat.

Pada kesempatan terpisah, Presiden AS terpilih Joe Biden mengatakan akan menerima vaksinasi virus korona di depan umum.

"Dr (Anthony) Fauci merekomendasikan agar saya mendapatkan vaksin lebih cepat daripada nanti," ungkapnya.

Lebih dari 300 ribu orang telah meninggal karena covid-19 di AS. AS memulai program vaksinasi massal pada pekan ini dan pihak berwenang berharap untuk mengimunisasi 20 juta orang bulan ini.

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih, Kayleigh McEnany, mengatakan pemerintah AS sedang berusaha mendapatkan tambahan vaksin covid-19 dari Pfizer.

Amerika Serikat telah berkomitmen membeli 100 juta dosis dari perusahaan tersebut, yang cukup untuk memvaksinasi 50 juta warga. Vaksin tahap pertama telah dikirimkan seusai FDA mengesahkan penggunaannya akhir pekan lalu.

Tahap pertama vaksin telah disalurkan ke wilayah yang ditunjuk di seluruh negeri dan vaksinasi sudah mulai dilakukan. McEnany mengatakan mereka ingin menggandakan jumlah pasokan itu, meskipun dia tidak mengungkap kapan Amerika Serikat berpotensi menerima alokasi tambahan.

Akses vaksin

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sedang berdiskusi dengan Pfizer dan Moderna tentang kemungkinan memasukkan vaksin virus korona mereka di antara suntikan awal untuk negara-negara miskin dengan harga terjangkau.

Raksasa farmasi AS Pfizer, bersama Jerman BioNTech, menciptakan vaksin yang mendapat persetujuan regulasi di sejumlah negara Barat. Kampanye vaksinasi telah dimulai di Inggris dan Amerika Serikat.

Vaksin Moderna juga diharapkan segera mendapat persetujuan. Kedua vaksin tersebut menggunakan teknologi mutakhir dan terbukti efektif dalam uji coba fase III dan harganya pun diperkirakan mahal.

Namun, Penasihat Senior WHO, Bruce Aylward, memuji pernyataan Direktur Pfizer, Albert Bourla, tentang pemotongan harga untuk negara-negara berpenghasilan rendah. (AFP/Aiw/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya