Infeksi Covid-19 di AS Lampaui 13 Juta Kasus

Atikah Ishmah Winahyu
28/11/2020 09:15
Infeksi Covid-19 di AS Lampaui 13 Juta Kasus
Covid-19(Ilustrasi)

LONJAKAN kasus covid-19 di Amerika tidak menunjukkan tanda-tanda mereda selama liburan Thanksgiving. Pada Jumat (27/11) kasus di negara itu dilaporkan melampaui 13 juta kasus.

Kamis menandai hari ke-24 berturut-turut AS melaporkan lebih dari 100 ribu kasus covid-19 dan selama 17 hari berturut-turut jumlah pasien covid-19 di rumah sakit mencapai rekor baru.

Baca juga: Flu Burung Merebak di Belgia

Data dari Universitas Johns Hopkins menunjukkan terdapat 110.611 kasus positif baru dan 1.232 kematian baru pada Kamis (26/11). Pada Jumat, (27/11) jumlah warga di AS yang tertular virus mencapai 13.047.202 orang dan lebih dari 264.624 orang meninggal dunia. Sejauh ini, jumlah tersebut merupakan yang tertinggi di dunia.

Proyek penelusuran covid mencatat, pada hari Thanksgiving ada 90.481 orang dirawat di rumah sakit. Sementara itu, pusat kesehatan memperingatkan bahwa kapasitas mereka hampir penuh.

Dengan jutaan orang Amerika mengabaikan rekomendasi pemerintah untuk tidak bepergian selama liburan, data TSA menunjukkan lebih dari satu juta orang melewati pos pemeriksaan bandara pada hari Rabu. Melihat kondisi tersebut, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa infeksi dan kematian akan terus meningkat dalam beberapa minggu mendatang.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperkirakan jumlah total kematian dapat meningkat hingga 321 ribu dalam empat minggu ke depan.

"Saya tidak bermaksud menakut-nakuti tetapi hari ini dapat mengubah arah covid untuk negara kita selama sisa tahun ini," kata dokter darurat di Brown University Megan Ranney.

“Infeksi yang bertahan hari ini akan muncul dalam tiga minggu dan akan timbul kematian selama Natal dan Tahun Baru dan akan menyebar di setiap negara bagian,” imbuhnya.

Profesor penyakit menular di Universitas Vanderbilt, William Schaffner memperingatkan tentang lonjakan kasus dalam beberapa minggu ke depan. “Kita berada dalam waktu yang sulit,” tuturnya.

Di antara negara bagian yang paling parah terkena dampak adalah Dakota Utara dan Selatan, Montana, Wyoming, dan New Mexico, yang menurut peta CDC menunjukkan semua kasus terjadi antara 102,8 dan 155 kasus per 100 ribu orang dalam tujuh hari terakhir. Negara bagian lain dalam kelompok ini adalah Minnesota, Iowa, Wisconsin, Nebraska dan Utah.

Pakar penyakit menular terkemuka di Amerika Anthony Fauci, telah memperingatkan bahwa Thanksgiving dapat menandai dimulainya musim liburan yang kelam dan bahwa mempredisi Natal dan tahun baru akan berlanjut dengan situasi yang sama.

Baca juga: Filipina Pesan 2,6 Juta Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca

“Jika lonjakan itu terus meningkat dan Anda memiliki lebih dari 100 ribu infeksi sehari dan 1.300 kematian per hari dan jumlahnya terus naik. Saya kira tidak ada bedanya selama Natal dan Liburan Tahun Baru dengan saat Thanksgiving,” katanya.

Fauci mengatakan bahwa dia mungkin berencana untuk membatalkan rencana perayaan Natal apa pun, seperti yang dia lakukan pada Thanksgiving, yang dihabiskan bersama istrinya jauh dari ketiga putri mereka. (The Guardian/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya