Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
DENGAN mengenakan masker dan sarung tangan, para pekerja memverifikasi dan menghitung satu per satu surat suara yang tersisa dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang belum diputuskan.
Kini, dunia sedang menyaksikan. Begitu pula, tim kampanye Presiden AS Donald Trump dan penantangnya dari Partai Demokrat Joe Biden bersama tim pengacara mereka.
Sejumlah besar jurnalis dari seluruh dunia pun berkumpul, mengintai ruang untuk merekam apa yang akan menjadi momen bersejarah.
Baca juga: Biden Selangkah Lagi ke Gedung Putih, Trump Beralih ke Pengadilan
Sering kali tidak banyak yang bisa dilihat, hanya para pekerja yang berpakaian santai dan terkadang dengan lanyard dan ID di leher mereka menjalankan tugas.
Mereka memeriksa validitas tumpukan surat suara yang dikirim melalui pos, metode yang disukai banyak pemilih tahun ini karena pandemi covid-19, kemudian menyortir dan menjalankannya melalui mesin hitung.
Jelang hari pemilihan, Selasa (3/11), ada peringatan berulang mengenai jumlah dari surat suara yang dikirim melalui pos tersebut. Pasalnya, prosesnya bisa lebih lama dan akan membutuhkan kesabaran. Prediksi tersebut pun terbukti tepat.
Di beberapa kota, seperti Philadelphia, pengunjuk rasa berkumpul di luar pusat penghitungan dan tim dari Presiden Trump mendesak untuk mendapat akses yang lebih besar dan tanpa bukti berusaha menyebarkan keraguan lebih lanjut tentang proses tersebut ketika Biden bergerak ke puncak perolehan suara elektoral yang cukup untuk meraih kemenangan.
Pada Kamis (5/11), ada segelintir pengunjuk rasa di Atlanta, Georgia. Namun, ada suasana santai dan hampir biasa-biasa saja saat penghitung surat suara fokus pada pekerjaan mereka.
Gabriel Sterling, dari kantor sekretaris negara bagian Georgia, yang mengawasi penyelenggaraan pemilu, berbicara tentang selisih kecil antara dua kandidat di negara bagiannya.
"Kami mengetahui fakta itu," katanya.
Sterling, Kamis (5/11) pagi, mengatakan bahwa ada sekitar 60.000 suara yang masih harus dihitung.
Di sisi lain, di Las Vegas, para pekerja dipisahkan sekat kaca. Dengan bersarung tangan, mereka memasukkan surat suara melalui mesin hitung, salah satu dari serangkaian langkah dalam proses verifikasi dan tabulasi suara.
Saat berbicara dengan menggunakan masker, Joe Gloria, pencatat pemilih untuk Clark County, yang mencakup Las Vegas, tampak agak tergesa-gesa saat menjelaskan kepada wartawan tentang pekerjaan yang tersisa.
Namun, dia juga mengingatkan meskipun penghitungan bisa tampak menjemukan dan membosankan, ada ketegangan yang mendasari penghitungan tersebut.
Gloria pun ditanya mengenai aksi protes pada Rabu (4/11) malam apakah dia merasa aman.
"Saya bisa memberitahu Anda bahwa suami dan ibu saya sangat mengkhawatirkan saya, tetapi kami memiliki keamanan di sini," katanya.
"Saya merasa aman. Kami akan baik-baik saja. Kami akan terus menghitung. Kami tidak akan mengizinkan siapa pun untuk menghentikan kami melakukan tugas kami dalam menghitung surat suara," pungkasnya. (AFP/OL-1)
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyatakan sedang melanjutkan komunikasi intensif dengan produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing.
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan tarif baru sebesar 19% terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32%.
Tanpa proteksi yang memadai, produk impor AS berpotensi mendominasi pasar domestik, dari sektor otomotif hingga pertanian dan energi.
Luhut apresiasi atas keberhasilan diplomasi ekonomi Indonesia dalam menyepakati penurunan tarif tambahan terhadap produk ekspor ke Amerika Serikat (AS),
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved