Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Polisi Buru Pelaku Serangan

Faustinus Nua
04/11/2020 00:00
Polisi Buru Pelaku Serangan
Polisi memeriksa seseorang di Mariahilferstrasse, Wina, Austria(AFP)

POLISI Austria melakukan beberapa penangkapan di lokasi yang terkait dengan seorang tersangka simpatisan ISIS. Ini berhubungan dengan serangan bersenjata yang menewaskan sedikitnya empat orang di Kota Wina pada Senin (2/11) malam.

Seorang tersangka penyerangan yang membawa senjata otomatis dan rompi bunuh diri palsu ditembak mati.

“Kami mengalami serangan tadi malam dengan salah satu tersangka teroris,” kata Men teri Dalam Negeri, Karl Nehammer.

Nehammer mengatakan penyelidikan awal menunjukkan tersangka yang tewas itu berafiliasi dengan ISIS. “Dia berkewarganegaraan ganda
Austria dan Masedonia, serta pernah diperiksa karena mencoba pergi ke Suriah,” ungkap Nehammer.

Pihak berwenang pun masih menyelidiki penyerang lainnya yang mungkin sedang dalam pelarian.

Kanselir Austria, Sebastian Kurz, mengatakan Wina telah menjadi korban serangan teror yang dilakukan kelompok bersenjata profesional.

“Kami tidak akan pernah membiarkan diri kami diintimidasi oleh terorisme, dan akan secara tegas memerangi serangan ini dengan segala cara,” katanya.

Kemarin pagi, polisi menggerebek alamat yang terkait dengan tersangka. Mereka menggunakan bahan peledak untuk memasuki apartemen. 

Sementara itu, ratusan orang dilaporkan masih mencari perlindungan di kafe, bar, serta di teater nasional Austria, Burgtheater.

Pusat kota juga masih ditutup. Sekitar 1.000 polisi berpatroli di jalanan dan warga Wina diminta untuk tetap di rumah.

Awalnya, polisi mengatakan penembakan itu terjadi di enam lokasi di sebuah distrik dekat Kanal Danube. Namun, hingga kemarin, mereka belum mengungkapkan berapa banyak penyerang yang terlibat.

Aksi penembakan sendiri dimulai pada pukul 08.00 malam di dekat sinagoga utama Wina. Banyak orang di lokasi karena ingin menikmati malam terakhir di restoran dan bar sebelum ditutup selama sebulan karena lockdown akibat pandemi.

Kepala polisi Wina, Gerhard Pürstl, mengatakan penyerang itu tewas beberapa menit kemudian. Para korban lainnya meninggal karena luka-luka serius, sedangkan tujuh orang dalam kondisi kritis. Total, 17 orang dirawat di rumah sakit karena luka tembak.

Di antara mereka terdapat seorang polisi yang mengalami luka ringan. 

Polisi juga menelusuri lebih dari 20.000 video yang diberikan masyarakat untuk menentukan jalannya peristiwa. Namun, mereka mendesak orang-orang untuk tidak memosting rekaman video di media sosial.


Belasungkawa

Ucapan belasungkawa mengalir dari seluruh dunia atas serangan di Wina. Para pejabat tinggi Uni Eropa, Prancis, Norwegia, Yunani, dan Amerika Serikat mengungkapkan keterkejutan mereka atas serangan tersebut.

“Doa kami bersama orangorang Wina setelah aksi terorisme keji lainnya di Eropa,” tulis Presiden AS Donald Trump di Twitter.

Sementara itu, Presiden Emmanuel Macron mengatakan bahwa warga Prancis berbagi keterkejutan dan kesedihan dengan rakyat Austria.

“Setelah Prancis, negara sahabatlah yang telah diserang. Ini Eropa kita, kita tidak boleh menyerah,” tulisnya di Twitter, mengacu pada pembunuhan di Nice dan pemenggalan kepala seorang guru sekolah di luar Paris beberapa hari sebelumnya. (AFP/Nur/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya