Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

DK PBB Minta Armenia dan Azerbaijan Hormati Gencatan Senjata

MI
21/10/2020 02:45
DK PBB Minta Armenia dan Azerbaijan Hormati Gencatan Senjata
Tentara Armenia sedang berjaga di pos perbatasan(AFP)

ANGGOTA Dewan Keamanan PBB meminta Armenia dan Azerbaijan untuk menghormati gencatan senjata baru di Nagorno-Karabakh selama pertemuan tentang wilayah yang disengketakan dilangsungkan kemarin.

DK PBB membahas secara tertutup pertempuran tersebut, yang telah menewaskan ratusan orang sejak bentrokan meletus pada 27 September, di Markas Besar PBB, New York.

Selama pertemuan yang diminta Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat itu, 15 anggota dewan tersebut mengatakan kembali permintaan Sekjen PBB Antonio Guterres agar pihak-pihak menghormati gencatan senjata baru.

“Semua orang mengatakan hal yang sama: situasinya buruk dan kedua pihak harus mundur dan menghormati seruan Sekretaris Jenderal untuk gencatan senjata,” kata seorang diplomat PBB kepada AFP.

Rusia, kata para diplomat, sedang mengerjakan pernyataan yang akan menyerukan pematuhan gencatan senjata. 

Teks tersebut, yang diharapkan akan disepakati di antara anggota dewan minggu ini, juga akan meminta Armenia dan Azerbaijan untuk melanjutkan negosiasi yang difasilitasi Minsk Group.

Rusia, Prancis, dan AS mengetuai Minsk Group, yang dibentuk Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama pada 1992 untuk menemukan solusi bagi konflik teritorial tersebut.

Nagorno-Karabakh ialah wilayah yang memisahkan diri dari Azerbaijan yang sebagian besar dihuni etnik Armenia dan didukung Armenia.

Armenia dan Azerbaijan secara sporadis telah bertempur atas wilayah itu sejak runtuhnya Uni Soviet. Separatis etnik Armenia merebut wilayah Nagorno-Karabakh dari Baku dalam perang 1990-an yang merenggut 30 ribu nyawa.

Pertempuran saat ini ialah yang terburuk dalam perselisihan selama puluhan tahun sejak 2016.

Gencatan senjata baru tersebut ialah kesepakatan kedua setelah gencatan senjata sebelumnya di Moskow awal bulan ini yang tidak pernah menunjukkan tanda-tanda akan bertahan secara serius. (AFP/Nur/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya