Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
WALI Kota Portland Ted Wheeler, Kamis (10/9), memerintahkan polisi untuk berhenti menggunakan gas air mata untuk mengendalikan massa.
Kota tersebut telah menghadapi 100 hari demonstrasi memprotes rasisme dan brutalitas polisi.
Wheeler dikritik keras oleh aktivis Black Lives Matter yang telah turun ke jalan sejak kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam, setelah lehernya ditekan oleh lutut polisi berkulit putih di Minneapolis, akhir Mei lalu.
Dalam peran gandanya sebagai wali kota dan kepala polisi, Wheeler dikirik karena ingkar pada komitmennya untuk menekan diskriminasi rasial dan kebrutalan polisi.
Baca juga: Trump Bantah Berbohong Soal Covid-19
"Telah tiba saatnya bagi semua orang untuk mengurangi kekerasan. Kita semua menginginkan perubahan. Kita semua punya kesempatan dan kewajiban membuat perubahan. Kita ingin keadilan untuk semua, orang kulit hitam dan semua orang kulit berwarna," ujar Wheeler.
"Karenanya, sebagai kepala polisi, saya memerintahkan kepolisian Portland untuk berhenti menggunakan gas air mata untuk mengendalikan massa," imbuhnya.
Pada 5 September lalu, polisi membubarkan aksi demonstrasi dengan menembakkan gas air mata. Ratusan warga, mayoritas keluarga dengan anak-anak, merasakan gas air mata masuk ke ruang tamu dan kamar tidur mereka. (AFP/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved