Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
OTORITAS Thailand kemarin mengatakan telah menguji hampir 600 orang yang berpotensi terpapar kasus covid-19 domestik pertama di negara itu dalam lebih dari tiga bulan.
Sejauh ini Thailand tidak menemukan infeksi baru. Kementerian Kesehatan Masyarakat mengatakan bahwa seorang pria berusia 37 tahun baru-baru ini dinyatakan positif terkena covid19 saat tiba di penjara, menyusul hukuman atas pelanggaran terkait narkoba.
Pemerintah lalu melacak orang-orang yang dianggap berisiko di 12 tempat, termasuk pengadilan tempat pria itu muncul, klub malam, dan supermarket. Setelah dilakukan 569 tes, hasilnya negatif.
Pihak berwenang juga telah meminta 400 orang lain yang dianggap berisiko rendah untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Bagaimana pria yang selama ini bekerja sebagai DJ klub malam di tiga tempat berbeda di ibu kota Bangkok itu terinfeksi tetap menjadi misteri.
Thailand saat ini melaporkan total 3.447 kasus infeksi yang dikonfirmasi, 58 kematian dan telah melonggarkan pembatasan internal. Jumlah korban itu ialah salah satu yang terendah di kawasan Asia Tenggara, dengan Indonesia dan Filipina yang tertinggi dengan masing-masing lebih dari 200 ribu kasus.
Saat ini Thailand memperketat penjagaan di perbatasan dan titik pemeriksaan dengan negara-negara tetangga seperti Myanmar dan Laos. “Hal itu untuk mencegah masuknya orang secara ilegal,” kata Sekretaris Tetap Kementerian Dalam Negeri Thailand, Chatchai Promlert.
Kemunculan kembali covid-19 di Thailand merupakan pukulan telak bagi perekonomian negara tersebut. Pihak berwenang terpaksa kembali menunda rencana untuk mengizinkan masuknya turis asing yang semula dijadwalkan pada 1 Oktober.
Perekonomian negara terbesar kedua di Asia Tenggara itu mengalami penyusutan terbesar dalam lebih dari dua dekade pada kuartal kedua tahun ini. Penyebabnya karena wabah virus korona baru telah mematikan pariwisata dan memperlambat sektor konsumsi. (AFP/Van/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved