Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PERDANA Menteri Jepang Shinzo Abe, Jumat (28/8), mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri pada pertemuan Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, dengan mengatakan dia membuat keputusan untuk meminimalkan dampak dari kesehatannya yang memburuk pada partai.
"Saya tidak akan bisa membuat penilaian yang tepat karena sakit," ujar Abe seperti dikutip oleh seorang eksekutif LDP kepada anggota partai tentang alasan keputusannya.
Abe tidak akan menunjuk penjabat perdana menteri tetapi akan menjabat sampai pemimpin berikutnya dipilih, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Abe, yang telah menjadi perdana menteri sejak Desember 2012 mencapai prestasi mengemban jabatan pemerintah teratas untuk masa jabatan terlama tanpa gangguan dalam sejarah negara.
Dia dijadwalkan bertemu pers mulai pukul 15.00 waktu setempat. Itu akan menjadi konferensi pers pertamanya di kantornya sejak 18 Juni untuk membahas spekulasi tentang kondisi kesehatannya, dan juga tanggapan pemerintah terhadap virus korona.
Presiden LDP yang berusia 65 tahun itu melakukan serangkaian kunjungan ke rumah sakit pada Agustus untuk apa yang disebut pembantunya sebagai "pemeriksaan kesehatan rutin" dan tindak lanjut setelah dia dilaporkan muntah darah di kantor perdana menteri pada awal Juli.
Pertanyaan tentang kesehatan Abe telah muncul dari waktu ke waktu setelah dia tiba-tiba mengundurkan diri karena penyakit kronisnya yang memburuk--ulcerative colitis--pada 2007, hanya setahun setelah menjadi perdana menteri termuda di negara itu pada era pascaperang pada usia 52.
Setelah kembali berkuasa pada 2012, Abe mengaku telah mengatasi penyakit usus dengan bantuan obat baru. Pada 24 Agustus, ia menjadi perdana menteri terlama di Jepang, melampaui rekor sebelumnya yaitu 2.798 hari berturut-turut yang dipegang oleh paman buyutnya Eisaku Sato (1901-1975).
Tetapi kesehatan Abe berada di bawah pengawasan baru dengan kunjungan rumah sakit yang berulang kali setelah dia tetap tidak menonjolkan diri tanpa mengadakan konferensi pers selama hampir 50 hari antara pertengahan Juni dan awal Agustus, meskipun dia diminta untuk menjelaskan penanganan pemerintah terhadap virus korona kepada publik. .
Jajak pendapat Kyodo News pada Juli menemukan 59,1% tidak puas dengan penanganan pemerintah terhadap pandemi. Tingkat persetujuan untuk Kabinet Abe, yang mencapai 62% pada awal tugas keduanya, menurun drastis menjadi 36,0% pada Agustus. (Kyodo News/OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved