Badai Kembar Bidik Pantai AS Warga Lousiana dan Kuba Mengungsi

(CNA/Hym/I-1)
25/8/2020 05:30
Badai Kembar Bidik Pantai AS Warga Lousiana dan Kuba Mengungsi
Peta yang menunjukkan jalur yang diproyeksikan dari Badai Tropis Laura dan Marco yang diperkirakan akan menghantam pantai AS(AFP)

PENDUDUK pesisir di daerah dataran rendah Louisiana dan Kuba dievakuasi, Minggu (23/8), sementara jalan-jalan di ibu kota Haiti menjadi sungai saat badai kembar mengancam Karibia dan Pantai Teluk Amerika Serikat.

Badai Marco diperkirakan akan menghantam Pantai Louisiana, kemarin, diikuti oleh badai tropis Laura yang sekarang berada di wilayah Republik Dominika dan Haiti, serta menuju ke Kuba dan diperkirakan akan menguat menjadi badai sebelum menyerang Pantai Teluk pada Kamis.

Setidaknya tiga orang tewas, termasuk seorang ibu dan putranya yang berusia tujuh tahun, di Republik Dominika karena tembok yang runtuh. Menurut pihak berwenang, badai Laura mengakibatkan lebih dari satu juta orang di negara itu hidup tanpa listrik, memaksa lebih dari seribu orang mengungsi, dan menyebabkan beberapa rumah di sepanjang Sungai Isabela runtuh.

Gubernur Louisiana John Bel Edwards, Minggu (23/8), memperingatkan penduduk negara bagian itu bahwa angin badai tropis akan tiba pada Senin (24/8) pagi dan mereka harus siap menghadapi Marco dan Laura.

"Di mana pun Anda berada, pada kegelapan malam ini, Anda harus bersiap melewati badai ini," kata Edwards.

Laura bisa menguat dan menjadi badai kategori 2 atau 3 dan bergerak ke barat, lebih dekat ke daerah Houston-Galveston, membawa hujan yang menimbulkan banjir pada Rabu atau Kamis malam, menurut Chris Kerr, seorang ahli meteorologi dan direktur prakiraan lepas pantai untuk DTN, sebuah penyedia data cuaca.

Para pejabat di pesisir Lafourche Parish, Louisiana, memerintahkan evakuasi wajib bagi penduduk daerah dataran rendah pada Minggu (23/8) siang. Penjaga Pantai AS juga menaikkan peringatannya kepada Pelabuhan New Orleans untuk menyerukan kapal agar membuat rencana untuk mengevakuasi beberapa daerah.

Potensi banjir dan evakuasi menambah kekhawatiran tentang penanganan covid-19. Tulane University di New Orleans mengatakan akan menutup pusat pengujiannya, kemarin, karena potensi banjir dan pemadaman listrik. Selain itu, mereka meminta siswa untuk tetap mengikuti pedoman jarak sosial.

Sementara itu, di Port-au-Prince, Haiti, video di media sosial menunjukkan orang-orang mengarungi air berlumpur sepinggang saat banjir terburuk yang pernah terjadi di ibu kota selama bertahun-tahun. Haiti sangat rentan terhadap hujan lebat karena infrastruktur yang buruk dan penggundulan hutan yang meningkatkan kemungkinan tanah longsor.

Pihak berwenang meminta penduduk di sepanjang Sungai Artibonite untuk dievakuasi karena risiko Bendungan Peligre Hydroelectric meluap. (CNA/Hym/I-1)
 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya