Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
PARA pakar di acara seri kuliah The Royal Institution Christmas Lectures, London, Inggris, menyebut bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan peluang penting untuk mengatasi perubahan iklim.
Tim ahli yang terdiri dari ahli kelautan Dr. Helen Czerski, ilmuwan lingkungan Dr. Tara Shine, dan ahli geologi Prof. Chris Jackson, percaya Covid-19 menghadirkan peluang baru untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim. Pasalnya, negara-negara melakukan perubahan drastis pada infrastruktur, pekerjaan, dan investasi.
Baca juga: Beijing Izinkan Warga Tak Pakai Masker di Ruang Publik
“Apa yang terjadi sekarang adalah sistem harus berubah. Covid-19 adalah tombol restart,” kata Shine, seperti dikutip dari Guardian, Sabtu (22/8).
Menurutnya, pandemi memberikan kesempatan untuk mengembangkan perkembangan seperti kesepakatan hijau Uni Eropa, sambil membuka percakapan tentang risiko dan ketahanan.
“Agar tahan terhadap pandemi berikutnya, kita harus membangun beberapa keterampilan dan kemampuan inti yang sama yang kita butuhkan untuk tahan terhadap perubahan iklim,” jelasnya.
Shine menambahkan bahwa tantangan tersebut saling terkait. Sebuah badan penelitian telah menemukan bahwa kerusakan ekosistem memungkinkan hewan pembawa penyakit mematikan berkembang biak. Ini bisa meningkatkan risiko pandemi lainnya.
Czerski menekankan bahwa Covid-19 memang bukan sesuatu yang layak dapat sambutan.
"Para ilmuwan dan pembuat kebijakan yang prihatin tentang perubahan iklim, sangat bersimpati terhadap penderitaan besar yang dialami sejumlah besar orang melalui pandemi ini,” katanya.
"Intinya adalah bahwa seperti inilah perubahan masyarakat ketika sesuatu berubah," pungkasnya. (Guardian/OL-6)
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved