Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERDANA Menteri Australia, Scott Morrison, kemarin mengatakan bahwa negaranya berada di bawah serangan siber yang luas dari ‘aktor berbasis negara’ yang menargetkan situs pemerintah, layanan publik, dan bisnis.
Dalam konferensi pers, Morrison pun memperingatkan warga Australia mengenai risiko khusus dan peningkatan frekuensi serangan.
“Kegiatan ini menargetkan organisasi Australia di berbagai sektor, termasuk semua tingkat pemerintahan, industri, organisasi politik, pendidikan, kesehatan, penyedia layanan penting, dan operator infrastruktur penting lainnya,” katanya.
Terkait serangan siber tersebut, Morrison menyalahkan ‘aktor siber canggih berbasis negara’. Namun, ia menolak menyebutkan siapa pihak yang bertanggung jawab atas hal tersebut. Ia hanya mengatakan bahwaserangan itu hanya bisa dilakukan oleh salah satu dari beberapa negara. Morrison mengatakan bahwa dia telah memberi tahu pemimpin oposisi dan pemimpin negara bagian tentang serangan siber.
Dia tidak menguraikan jenis serangan apa yang telah terjadi, tetapi mengatakan banyak dari serangan itu tidak berhasil. “Itu bukan risiko baru, tetapi risiko khusus,” katanya yang mendesak perusahaan dan lembaga Australia untuk melindungi diri mereka sendiri.
“Kami mendorong organisasi, ter utama yang berada di bidang kesehatan, infrastruktur dan layanan penting untuk mengikuti saran ahli dan menerapkan pertahanan teknis,” katanya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds mengatakan tidak ada petunjuk terjadinya pembobolan data pribadi berskala besar akibat serangan siber. Australia ialah bagian dari jaringan berbagi intelijen Five Eyes bersama dengan Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan Amerika Serikat, yang memberi negara itu akses ke kemampuan yang canggih, tetapi juga menjadikannya target bagi musuh.
Perang siber
Tiongkok, Iran, Israel, Korea Utara, Rusia, Amerika Serikat, dan sejumlah negara Eropa diketahui telah mengembangkan kemampuan perang siber mereka.
Namun, kecurigaan soal serangan terhadap Australia kini tertuju pada Tiongkok, terutama karena negara itu baru-baru ini menjatuhkan sanksi perdagangan pada produk-produk Australia di tengah meningkatnya perselisihan tentang pengaruh Tiongkok.
Australia baru-baru ini memang telah membuat marah Tiongkok, salah satunya, karena Australia menyerukan penyelidikan tentang asal-usul pandemi virus korona yang melanda dunia.
Tiongkok pun telah membalas dengan memperingatkan para pelajar dan wisatawannya agar tidak pergi ke Australia. Beijing juga mengancam akan memberikan lebih banyak sanksi. Negara itu juga telah menjatuhkan hukuman mati pada seorang warga negara Australia karena perdagangan narkoba.
Namun, Australia juga terus berusaha melawan apa yang disebutnya sebagai pemaksaan ekonomi oleh Tiongkok, kampanye merebut pengaruh secara diam-diam dan penggunaan perusahaan teknologi Tiongkok sebagai sarana mata-mata. (AFP/Ant/X-11)
Kementerian Komunikasi dan Digital kemudian memblokir PeduliLindungi.id pada 21 Mei 2025.
Bank DKI selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta bidang perbankan memiliki tanggung jawab pada nasabah yang tidak sedikit jumlahnya.
Kemenko PMK mengungkapkan berdasarkan kerja sama dengan LinkedIn, terdapat 15 profesi yang diprediksi akan berkembang pesat di Indonesia pada 2025.
TDO mendorong kolaborasi sektor publik dan swasta sehingga adopsi Travel Rule dapat segera dilakukan.
Transformasi digital membawa peluang besar bagi bisnis lantaran ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mampu tumbuh hingga US$360 miliar pada tahun 2030.
Direktur Utama CFX, Subani, menegaskan pentingnya penerapan standar keamanan yang ketat di seluruh industri untuk melindungi nasabah dan menjaga integritas ekosistem aset kripto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved