Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
INDONESIA kembali terpilih menjadi Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) periode 2021-2023.
"Pemerintah Indonesia sangat bersyukur dan menghargai kepercayaan dan kehormatan baru bagi Indonesia di dunia internasional dalam keanggotaan Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council/Ecosoc) PBB 2021-2023," kata Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman, di Jakarta, Kamis (18/6).
Baca juga: Peran Indonesia di Dewan Keamanan PBB Diapresiasi
Indonesia terpilih menjadi anggota Ecosoc PBB dalam pemilihan di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat, Rabu (17/6) waktu setempat.
Dalam pemilihan tersebut, Indonesia mendapatkan 186 suara dari total 190 suara. Selain itu, Jepang dan Kepulauan Solomon ikut terpilih mewakili Kelompok Asia-Pasifik.
Guatemala, Bolivia, Argentina, dan Meksiko, terpilih mewakili Kelompok Amerika Latin dan Karibia. Bulgaria terpilih di Kelompok Eropa Timur. Libya, Liberia, Nigeria, Madagaskar, dan Zimbabwe terpilih di Kelompok Afrika. Dan Austria, Jerman, Portugal, Inggris, dan Prancis mewakili Kelompok Eropa Barat dan lainnya.
Indonesia sebelumnya sempat juga terpilih menjadi anggota Ecosoc pada periode 1956-1958; 1969-1971; 1974-1975; 1979-1981; 1984-1986; 1989-1991; 1994-1996; 1999-2001; 2004-2006; 2007-2009, 2012-2024. Dengan begitu, Indonesia sudah 12 kali menjadi anggota Ecosoc.
Baca juga: Pemerintah Rilis Sukuk Global US$2,5 M untuk Penanganan Covid-19
Selain itu, Indonesia telah menjadi dua kali dipercaya menjadi Presiden Ecosoc, yakni pada 1970 dan 2000. Sedangkan pada 1969, 1999, dan 2012, RI ditunjuk menjadi wakil presiden Ecosoc.
Pemilihan kali ini diselenggarakan tanpa sidang pleno sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus korona atau covid-19. Perwakilan dari perutusan tetap masing-masing negara di New York hadir untuk memberikan suara
"Kepercayaan lembaga dan dunia internasional semakin mengukuhkan prinsip pemerintah Indonesia di dalam pembukaan konsitusi UUD 1945 yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," tambah Fadjroel.
Menurut Fadjroel, Indonesia sudah masuk ke dalam Dewan Keamanan PBB (2019-2020) dan Dewan HAM PBB (2020-2022).
"Pemerintah mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kementerian Luar Negeri dan dukungan kolaboratif kabinet Indonesia Maju dalam diplomasi Indonesia serta seluruh masyarakat Indonesia," ungkap Fadrjoel. (Ant/X-15)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved