Minneapolis akan Bubarkan Kepolisian

Haufan Hasyim Salengke
09/6/2020 00:10
Minneapolis akan Bubarkan Kepolisian
(AFP)

ANGGOTA Dewan Kota Minneapolis di Amerika Serikat berjanji untuk membubarkan dan membangun kembali departemen kepolisian di wilayah tersebut. 

Ini terjadi setelah kematian George Floyd memicu protes nasional tentang rasialisme dalam penegakan hukum dan mendorong masalah tersebut ke dalam agenda politik nasional.

“Kami berkomitmen untuk pembubaran kepolisian seperti yang kita kenal di Kota Minneapolis dan membangun kembali dengan komunitas kami model baru keamanan publik yang benar-benar menjaga keamanan komunitas kami,” kata Presiden Dewan Kota, Lisa Bender, kemarin.

Di sisi lain, Wali Kota Minneapolis Jacob Frey menentang pembubaran tersebut, sedangkan kepala serikat polisi yang kuat di kota itu, Bob Kroll, muncul di panggung dengan Presiden Donald Trump tahun lalu. Janji pembubaran dari mayoritas anggota dewan datang sehari setelah Frey dicemooh dan diminta untuk meninggalkan pawai Defund the Police. Frey kemudian mengatakan mendukung reformasi struktural besar-besaran untuk merevisi sistem rasis struktural, tetapi tidak menghapuskan seluruh departemen kepolisian.

Floyd meninggal pada 25 Mei 2020, lehernya ditekan selama hampir 9 menit menggunakan lutut oleh anggota polisi kulit putih Minneapolis bernama Derek Chauvin. Kini Chauvin telah didakwa dengan pembunuhan tingkat dua dan akan segera diadili.

Kematian Floyd telah memicu demonstrasi yang sebagian besar damai, di seluruh Amerika Serikat dalam dua minggu terakhir. Pengunjuk rasa di kota-kota, seperti Washington, New York, dan Florida kini mulai memfokuskan kemarahan mereka atas kematian Floyd yang tidak bersenjata itu menjadi tuntutan reformasi terhadap polisi dan keadilan sosial.

Dukungan untuk aksi itu juga datang dari politikus Partai Republik, Mitt Romney. Senator dari Utah itu kemarin bergabung dengan sekelompok pemrotes dan berbaris menuju Gedung Putih. Dia mengunggah foto dirinya di Twitter bersama dengan keterangan sederhana, ‘Black Lives Matter’.


Garda Nasional ditarik

Presiden Trump, kemarin, memerintahkan penarikan pasukan Garda Nasional dari Ibu Kota Washington DC. Pasukan itu sebelumnya dikerahkan untuk menangani protes warga yang marah atas kematian Floyd.

“Saya baru saja memberi perintah kepada Garda Nasional untuk memulai proses penarikan dari Washington DC, sekarang semuanya berad a di bawah kendali sempurna,” cicit Trump di Twitter. “Mereka akan pulang, tetapi dapat dengan cepat dikerahkan, jika perlu. Jauh lebih sedikit pengunjuk rasa yang muncul semalam daripada yang diantisipasi!”

Beberapa waktu lalu, aksi protes meningkat dan mencapai ambang pintu kediaman presiden di Gedung Putih. Trump lalu mengancam untuk menggunakan pasukan militer tugas aktif untuk memadamkan protes.

Rencana Trump mendapat kecaman keras dari pejabat aktif dan mantan pejabat. Wali Kota Washington DC, Muriel Bowser, menulis surat kepada Trump pekan lalu. Bowser mendesak Trump untuk menarik semua penegak hukum federal dan militer dari Washington karena demonstrasi berlangsung damai.

Sementara itu, Garda Nasional membenarkan pihaknya sedang menyelidiki soal pantas tidaknya penggunaan salah satu helikopter mereka selama protes berlangsung. Helikopter itu dilaporkan terbang rendah di atas area Gedung Putih ketika penegak hukum membubarkan aksi warga agar Trump dapat berjalan kaki untuk berfoto di sebuah gereja di dekat Gedung Putih pekan lalu. (AFP/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya