Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PRANCIS menjadi negara kelima di dunia yang jumlah kematian akibat virus korona baru (Covid-19) melebihi 25 ribu kasus. Senin (4/5), jumlah kematian di Prancis akibat virus yang bermula dari Wuhan, Tiongkok tersebut, mencapai 25.201 kasus.
Sebelumnya, empat negara telah mencapai jumlah kematian akibat Covid-19 di atas 25 ribu kasus. Keempat negara tersebut adalah Amerika Serikat, Italia, Spanyol, dan Inggris.
Belakangan penyebaran Covid-19 di Prancis melambat epidemi melambat. Namun pada Senin (4/5) jumlah kasus kematian mencapai 306 atau dua kali lipat dibanding hari sebelumnya.
Pemerintah Prancis sebelumnya berencana mengakhiri lockdown pada 11 Mei mendatang. Prancis telah menerapkan lockdown sejak pertengahan Maret lalu.
Namun, lebih dari 300 pemimpin daerah di Prancis termasuk Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, menulis surat terbuka kepada Presiden Emmanuel Macron yang mendesak untuk menunda kembali pembukaan sekolah-sekolah. Menurut mereka, bahwa membutuhkan lebih banyak waktu untuk reorganisasi ruang kelas dan rutinitas harian yang luas.
Di antara sekian banyak langkah-langkah baru adalah batas hanya 15 siswa per kelas, yang bisa mengharuskan guru untuk memastikan pembelajaran jarak jauh bagi mereka yang tidak dapat datang ke sekolah.
Berbicara di Istana Elysee, Macron mengatakan rincian akhir dari rencana pasca lockdwon akan diumumkan Kamis mendatang. Macron mengatakan sangata memahami semua kekhawatiran yang ada.
"Mengakhiri lockdown merupakan langkah yang sangat diperlukan. Tetapi hal itu tidak membuat semuanya normal kembali," katanya. (AFP/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved