Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO), Sabtu (25/4), memperingatkan bahwa orang yang dinyatakan pernah positif dan sembuh dari infeksi tidak bisa dipastikan mereka tidak akan terkena lagi virus korona baru (covid-19).
Peringatan itu datang ketika sejumlah negara mempelajari langkah-langkah seperti penerbitan "paspor imunitas" bagi mereka yang telah pulih sebagai salah satu cara membuat orang kembali bekerja setelah berminggu-minggu perekonomian di negara tersebut ditutup akibat pandemi.
"Saat ini belum ada bukti bahwa orang yang telah pulih dari #COVID19 dan memiliki antibodi terlindungi dari infeksi kedua," kata badan kesehatan PBB itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP.
Baca juga: Prancis Laporkan 369 Kematian Akibat Covid-19 dalam 24 Jam
Ia memperingatkan orang-orang semacam itu mungkin cenderung mengabaikan saran kesehatan masyarakat seperti terus mengenakan masker dengan asumsi mereka tidak berbahaya bagi diri mereka sendiri atau orang lain.
Itu menjadi kekhawatiran ketika pengujian menjadi lebih luas, terutama pengujian untuk antibodi virus korona yang kehadirannya menunjukkan seseorang yang sebelumnya tertular virus dan sembuh.
"Jika saya sudah memiliki korona, saya tidak menular," kata warga Berlin Lothar Kopp yang berharap dinyatakan positif untuk antibodi karena itu memungkinkannya mengunjungi ibunya yang sudah lanjut usia.
Jerman telah melakukan puluhan ribu tes dan negara-negara lain juga berupaya menentukan apa yang disebut dengan tingkat imunitas.
Total kasus di seluruh dunia naik menjadi 2,86 juta dan kematian meningkat melewati angka 200 ribu, dua kali lipat sejak 10 April, menurut penghitungan AFP.
Eropa, wilayah yang paling terpukul, telah mencatat 122.171 kematian akibat virus korona. Amerika Serikat (AS) memiliki jumlah kematian tertinggi untuk satu negara dengan 53.070 kematian, diikuti Italia pada 26.384, Spanyol 22.902, Prancis 22.614, dan Inggris 20.319. (OL-1)
KEPALA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (26/6), mengatakan bahwa badan tersebut berhasil mengirimkan pengiriman medis pertamanya ke Gaza sejak 2 Maret.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021, 10 penyebab kematian teratas menyumbang 39 juta kematian, atau 57% dari total 68 juta kematian di seluruh dunia.
Kanker hati kini jadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker secara global. Tepatnya peringkat 6 berdasarkan data WHO.
Dalam waktu singkat, lebih dari 5 juta remaja perempuan Indonesia telah menerima vaksin HPV.
HARI Donor Darah Internasional atau World Blood Donor Day jatuh pada tanggal 14 Juni setiap tahunnya. Peringatan tersebut diresmikan sejak tahun 2004 oleh WHO.
WHO mengungkap kebersihan di lingkungan rumah berperan penting dalam pencegahan kanker serviks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved