Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEDIKITNYA 24 warga etnis Rohingya tewas di kapal yang hanyut terombang-ambing selama berminggu-minggu setelah gagal mencapai Malaysia. Demikian disampaikan petugas penjaga pantai Bangladesh, Kamis (16/4).
Otoritas Bangladesh mengatakan, pihaknya telah menyelamatkan 396 orang Rohingya dari kapal yang telah hanyut terkatung-katung berminggu-minggu setelah gagal mencapai Malaysia.
Salah satu kelompok hak asasi manusia menduga lebih banyak kapal yang membawa Rohingya hanyut terkatung-katung di laut. Pasalnya, tindakan lockdown untuk mengatasi wabah virus korona jenis baru di Malaysia dan Thailand mempersulit mereka untuk mencari perlindungan.
Baca juga:G-20 Tunda Pembayaran Utang Negara Miskin Kena Imbas Covid-19
"Mereka berada di laut selama sekitar dua bulan dan kelaparan," kata salah satu pejabat penjaga pantai kepada Reuters dalam sebuah pesan.
Sebanyak 382 orang yang selamat di kapal akan dikirim ke Myanmar, kata pejabat itu.
Rekaman video menunjukkan kerumunan sebagian besar perempuan dan anak-anak, beberapa di antaranya sangat kurus dan tidak mampu berdiri, dibantu ke pantai. Adapula seorang lelaki kurus berbaring di pasir.
Seorang pengungsi mengatakan kepada wartawan mereka telah dihalau kembali dari Malaysia tiga kali.
Rohingya tidak diakui sebagai warga negara oleh Myanmar dan mereka mengeluhkan penganiayaan. Lebih dari satu juta tinggal di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh selatan, mayoritas telah diusir dari rumah mereka di Myanmar setelah penumpasan militer 2017.
Baca juga:Inggris tidak Akan Cabut Lockdown Hingga Vaksin Korona Ditemukan
Selama bertahun-tahun, warga etnis Rohingya berupaya melakukan perjalanan berisiko dengan kapal yang diadakan oleh penyelundup dengan harapan menemukan tempat perlindungan di Asia Tenggara. (CNA/Al Jazeera/Hym/A-3)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved